Thursday, October 19, 2006

Siapkan 60 Sniper, Perintahkan Tembak di Tempat

Jawa Pos - Radar Malang, Selasa 17 Oktober 2006

Pengamanan Lebaran, Polwil Terjunkan 6392 Personel
MALANG - Kapolwil Malang Kombes Amin Saleh tak mau kecolongan dari ancaman tindak kejahatan selama Lebaran. Perwira dengan melati tiga di pundak tersebut memerintahkan jajarannya menembak di tempat pelaku kejahatan. "Tak ada ampun bagi penjahat. Kasihan masyarakat kalau selama merayakan Lebaran ada tindak kejahatan. Saya perintah kepada polres dan polresta menembak di tempat pelaku kejahatan," kata Amin Saleh.

Perintah di tempat bagi pelaku kejahatan tersebut dikeluarkan kapolwil saat gelar pasukan pengamanan Lebaran di Alun-alun Kota Batu. Sebagai antisipasi, Polwil Malang menyiapkan 6392 personel pengamanan Lebaran. Terdiri dari 4308 polri dan instansi lain, seperti, Satpol PP, SAR, dan petugas medis. "Instansi-instansi tersebut kami minta partisipasinya," tegas mantan Kadit Propam Polda Jatim tersebut.

Menurut Amin, biasanya, saat merayakan Lebaran masyarakat lengah. Kelengahan itulah yang berusaha dimanfaatkan oleh penjahat. "Bolehlah kita merayakan Lebaran, tapi jangan sampai lupa dengan keamananan lingkungan. Kalau mau mudik, saya imbau masyarakat yang meninggalkan rumah dalam keadaan kosong melapor ke RT dan RW setempat," imbau Amin.

Pria asal Makassar ini menjelaskan, di antara 6392 personel pengamanan Lebaran, ada 60 sniper (penembak jitu). Sniper ini ditempatkan di titik-titik rawan kejahatan. Seperti masjid, tempat wisata, pasar, komplek perumahan, perbankan, dan pusat-pusat perbelanjaan. Selain itu, polwil juga mendirikan pos-pos polisi.

Saat ini, pos polisi pihaknya sudah mendirikan sedikitnya 41 pos. Rinciannya, 20 di kabupaten, 11 di Kota Batu, dan 10 di Kota Malang. Semua pos tersebut mulai efektif H-7 sampai H+7. "Mulai besok (hari ini Red) seluruh pos polisi mulai beroperasi untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang mendapat kesulitan," ujarnya.

Sementara itu, untuk menekan angka kriminalitas di Kota Malang, Polresta Malang membentuk unit Brantas Street Crime (BSC). Unit baru tersebut kemarin diresmikan di lapangan Plengkung Kedungkandang oleh Kapolresta Malang AKBP Erwin Chahara Rusmana.

Menurut Erwin, unit BSC yang baru diresmikan ini akan membantu melakukan pemberantasan segala bentuk kejahatan yang ada di jalan raya maupun di seluruh wilayah Kota Malang. "Unit ini nanti akan menangani kejahatan yang berbentuk konvensional yang akan bertindak secara cepat, tepat dan terfokus saat berada di tempat kejadian perkara," terang mantan Kapolresta Bangkalan.

Kejahatan yang masuk dalam tingkatan konvensional di antaranya adalah curat (pencurian dengan pemberatan), curas (pencurian dengan kekerasan), perampokan dan penjambretan yang ada di jalan raya. Tipe kejahatan ini, terjadinya mendadak dan pelakunya biasanya tak terduga. Sebab para pelaku memanfaatkan kesempatan saat berada di .jalan maupun di perkampungan. "Mereka pelaku kejahatan konvensional ini, melakukan kejahatan secara insidental. Namun, juga tidak jarang mereka sudah mempersiapkan perlengkapan sebelumnnya," papar Erwin.

Siapa saja yang berada di unit ini? Mereka adalah anggota pilihan yang diambil dari setiap fungsi yang ada di Polresta Malang. Mulai dari Samapta, Intel, Lalu Lintas, Reskrim dan Binamitra. "Semua fungsi yang ada di Polresta Malang masuk dalam Unit BSC. Mereka akan melakukan tugasnya sesuai dengan fungsinya masing-masing," ujar Erwin.

Kendali unit BSC ini akan ditangani langsung oleh Wakapolresta Malang Kompol Bagio Hadi K. "Garis kendali dalam menjalankan tugas akan dipegang oleh wakapolresta. Mereka akan secara langsung menerima dan melaporkan setiap kegiatan yang dilakukan kepada wakapolresta," jelasnya.

Dalam menjalankan tugasnya, setiap anggota BSC dilengkapi persenjataan lengkap berupa senjata laras pendek dan laras panjang, borgol, dan kendaraan trail. "Selain dilengkapi persenjataan, mereka juga dibekali dengan ketrampilan bela diri mengendarai trail," paparnya

Dalam gelar pasukan kemarin, anggota BSC melakukan simulasi penanganan suatu tindak kejahatan. Selain simulasi, anggota BSC juga menonjolkan kemahirannya dalam mengendarai kendaraan bermotor. Bahkan dalam simulasi yang dilakukan, salah satu anggota BSC dengan mengendarai kendaraan roda dua melakukan jumping di sebuah gundukan tanah. "Selama satu bulan penuh mereka kami godok untuk menjadi yang terbaik," ungkapnya.

Selama Lebaran, unit BSC sudah siap menjalankan pengamanan. Mereka akan dipasang di beberapa titik rawan kejahatan yang ada di Kota Malang. "Lebaran mendatang BSC siap melakukan pengamanan dalam aksi teror atau tindak kriminalitas yang lain," ungkapnya. (sis/bb)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home