All About Malang

Kena Elnino, Malang Seletan Ada Perkecualian
MALANG - Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Stasiun Karangploso memprediksi minggu kedua Oktober ini sudah masuk musim penghujan. Bukan tidak mungkin saat Hari Raya Idul Fitri mendatang, hujan akan mulai turun di Malang Raya dengan intensitas rendah. Namun analisis tepatnya baru akan dikeluarkan pada H-5 lebaran nanti.

Kepala BMG Stasiun Karangploso Antoyo Setiadi Pratikto menerangkan, sejak tiga hari terakhir, masyarakat sudah bisa melihat tanda-tanda masuk musim hujan. Di antaranya, mendung di beberapa titik, banyak awan cumulus nimbus (awan pembawa hujan), dan terjadi gerimis di beberapa wilayah. Selain itu, suhu udara juga mulai hangat karena sinar radiasi bumi dipantulkan kembali oleh awan-awan pembawa hujan.

"Prediksi kami minggu kedua sudah masuk musim hujan. Mungkin masyarakat sudah harus mulai mempersiapkan payung dan jaga kesehatan," sarannya.

Ada beberapa wilayah perkecualian untuk Malang Raya dalam prediksi kali ini. Misalnya Malang selatan diprediksi akan masuk musim hujan pada November. Itu karena awan-awan hujan berasal dari utara. Sehingga wilayah utara yang lebih dahulu terkena hujan. Wilayah Malang selatan lebih sedikit menerima awan hujan. Sehingga hujan wilayah selatan agak terlambat. "Kalau hari ini (kemarin, Red) berawan. Kok kebetulan ada mendung juga," jelasnya.

Apakah musim penghujan kali ini datang lebih awal? Antoyo memastikan sebenarnya musim hujan agak terlambat sedikit. Mestinya hujan datang mulai awal Oktober. Namun prediksi jatuh pada minggu kedua. "Relatif normal. Terlambat sedikti saja," tandas Antoyo.

Tentang ada tidaknya fenomena alam, Antoyo menambahkan saat ini sebenarnya terjadi anomali (penyimpangan) cuaca yang disebut elnino. Elnino itu dideteksi dari perbedaan tekanan di Darwin (Australia) dan di Tahiti. Karena perbedaan tekanan udara angkanya minus, maka disebut elnino. Cara lain mendeteksi ada tidaknya elnino adalah melihat perbedaan suhu muka air laut.

Pengaruh dari elnino, jumlah curah hujan selama satu musim akan berkurang. Misalnya, kalau dalam satu musim penghujan normal curah hujan 2.000 milimeter, maka bisa berkurang menjadi 1.800 milimeter atau bahkan 1.500 milimeter. "Kalau saat ini elnino-nya ringan. Ya paling menurun sekitar 15 persen saja," pungkasnya. (yos)