Wednesday, October 11, 2006

Adu Kreatif, Hindari Perang Harga

Jawapos - Radar Malang, Jumat 6 Oktober 2006

Kiat Hotel Dongkrak Okupansi saat Ramadan
MALANG - Hotel-hotel di Kota Malang harus kerja keras untuk menaikkan tingkat hunian (okupansi). Itu karena memasuki bulan Ramadan, kecenderungan okupansinya menunjukkan tren menurun. Apalagi ditambah dengan dampak terhambatnya jalur darat Malang-Surabaya akibat lumpur Lapindo.

"Arus pengunjung ke Malang benar-benar berkurang. Bagi kami hotel bintang empat, kondisi berkurangnya pengunjung itu sangat terasa," ujar Donik Widodo, manajer Sales dan Marketing Hotel Santika Malang, kemarin.

Dari data harian menunjukkan, okupansi tinggal sekitar 30 persen dari rata-rata 50 persen. Dibanding Ramadan tahun lalu, penurunan juga sangat terasa. Dalam bulan puasa, jumlah masyarakat yang bepergian, berbisnis, dan berwisata menurun. Yang tersisa hanyalah pebisnis atau keluarga yang benar-benar harus keluar daerah karena urusan penting.

"Tahun kemarin, kami turun paling sampai 40 persen saja. Eh.. tahun ini ternyata tambah anjlok," tandas pria ramah tersebut.

Dia mengamati, untungnya penurunan okupansi tidak berdampak pada perang harga. Yang ada adalah persaingan pemberian service atau layanan. Misalnya, untuk kelas deluxe seharga Rp 425 ribu, biasanya hanya dapat makan pagi saja. Di bulan puasa, ditambah layanan saur dan takjil. "Kami berharap tidak sampai terjadi perang harga seperti di Jogja beberapa tahun lalu. Hotel bintang empat pasang tarif bintang dua. Kacau jadinya," tandas Donik.

Tentang konsumen paket meeting (pertemuan), dalam bulan puasa nyaris tidak ada. Biasanya untuk pemerintahan dan swasta, pertemuan telah dihabiskan sebelum puasa. Atau kalau masih tersisa, umumnya dilanjutkan usai Lebaran.

Sementara itu, penurunan juga dirasakan Hotel Regent. Namun, menurut Dewi Melani, marketing Hotel Regent, penurunan masih di titik 60 persen dari rata-rata okupansi 90 persen. Kendati begitu, kondisi itu membuat pihaknya harus putar otak menawarkan program dan paket-paket menarik.

Paket yang ditawarkan untuk mendongkrak okupansi antara lain paket takjil sepuasnya, paket menginap dengan tambahan layanan, paket plus antar jemput bandara, dan lebih pro aktif menjemput konsumen. "Kami all out dalam menggaet konsumen. Untuk harga memang kami jaga dan sengaja tidak memberikan diskon besar-besaran," tandas Meli. (yos)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home