All About Malang

Diknas Sosialisasi BOS Buku

MALANG - Bergulirnya bantuan BOS (bantuan operasional sekolah) dalam bentuk buku membuat Diknas Kota Malang bergerak cepat. Salah satunya, dengan mengumpulkan seluruh kepala SD dan SMP di aula diknas kemarin dengan agenda sosialisasi BOS buku.

Staf Dikdas Diknas Kota Malang Suarjana mengungkapkan, hal itu dilakukan agar tidak ada kesalahan teknis selama program berlangsung. Apalagi untuk BOS buku ini masing-masing siswa mendapat jatah Rp 20 ribu untuk kurun waktu satu tahun. Sedangkan buku-buku yang diperbantukan ini adalah buku-buku mata pelajaran yang di UN (ujian nasional) saja. Yakni IPA, matematika, dan bahasa Indonesia. Selain itu, untuk BOS buku tersebut, pemerintah telah menunjuk 9 penerbit. Dua di antaranya Inti Prima Aksara dan Tiga Sekawan. "Karena itulah, sosialisasi ini sangat penting dilakukan. Jangan sampai nanti dana BOS buku dibelanjakan pada penerbit buku selain 9 penerbit yang telah direkomendasikan," ungkapnya.

BOS buku tersebut merupakan bantuan lain selain BOS yang selama ini telah bergulir. Diharapkan, dengan adanya bantuan itu, guru dan siswa tak lagi dibingungkan dengan mahalnya buku ajar. Termasuk, sebagai langkah antisipasi agar tidak terjadi anggaran dobel untuk buku yang sama. Apalagi, selama ini MGMP (musyawarah guru mata pelajaran) telah menerbitkan sendiri buku ajar sains (IPA). Karena itulah, agar tidak terjadi benturan, maka alokasi dana BOS buku IPA lebih baik dialihkan untuk pembelian buku yang lain. "Untuk buku terbitan MGMP, selama ini telah disuplai dari APBD. Dengan begitu, BOS buku sains tidak perlu dibeli lagi. Cukup menggunakan hasil MGMP. Agar dana tidak sia-sia, lebih baik untuk pembelian buku lain," beber Suarjana.

Satu hal yang lebih penting lagi, lanjutnya, untuk persoalan ini semua kasek diimbau transparan. Terutama, dalam mengelola dana dan membuat laporan. Jangan sampai nantinya ada kasus dana tidak digunakan semestinya. (nen)

posted by Memoar Anak Negeri @ 8:09 PM