Monday, October 30, 2006

Apel Turun, PPL Tak Turun Lapangan

Jawa Pos - Radar Malang, Kamis 26 Oktober 2006

BATU- Pedagang apel di pasar buah Batu saat ini banyak menganggur. Pasalnya, pasokan buah apel dari petani berkurang sangat drastis. Meski lahan petani apel tidak berkurang, tetapi hasil dari petani itu kurang di pasaran.

Menurut H Nasrib, petani sekaligus pedagang apel, kelangkaan apel di pasaran penyebabnya adalah mahalnya pupuk, obat-obatan dan musim kemarau yang terlalu panjang. Ditambah, hujan abu dari gunung Semeru beberapa waktu lalu. "Permasalahan yang demikian itu menjadikan petani enggan melanjutkan bertani apel. Para petani apel lebih memilih ke budidaya bunga dan jeruk. Dan yang penting lagi perhatian dari pemerintah masih kurang,"ujar Nasrib.

Selain itu, perbandingan harga jual apel dengan biaya produksi tidak sebanding. "Harga pasaran apel saat ini Rp 4.500-Rp 5.500, tetapi harga itu masih terlalu rendah menurut petani. Sebab, kalau dibandingkan dengan biaya produksi masih sangat rendah," katanya.

Ditambahkan, daya beli masyarakat terhadap buah apel juga rendah. Karena dampak kenaikan BBM beberapa waktu lalu masih belum pulih benar. Seharusnya, permasalahan petani ini menjadi agenda pokok Pemkot Batu.

Dikatakan juga, Batu bisa dikenal di mana-mana salah satu andalannya buah apel. Begitu juga dengan keberadaan penyuluh pertanian lapang (PPL) yang kurang turun ke petani langsung. "Kalau dahulu sebelum reformasi, peran PPL memang bagus. Bahkan petani lebih sering berharap dengan PPL. Sekarang ini PPL tidak pernah mengurusi petani. Saya juga tidak tahu PPL itu ada apa tidak," terangnya.

Untuk mengatasi masalah apel tersebut, Pemkot Batu saat ini tengah mengusahakan bibit apel yang bagus sekaligus menyiapkan kader petani apel yang handal. Pemkot telah mendatangkan bibit apel dari negeri Belanda yang saat ini sedang dicobakan di Balai penelitian Tlekung. Selain itu, juga menyiapkan kader petani dengan cara mendirikan sekolah khusus pertanian hortikultura.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batu Ir Syafiuddin menegaskan akan membantu pemberian informasi ke pedagang dan masyarakat pada umumnya. "Kami akan memberikan informasi secara harian mengenai perkembangan harga-harga pasaran. Dengan cara menempatkan monitor besar di tempat-tempat umum. Insya Allah pada 2006 ini sudah terealisasi," kata Syafiuddin. (lid)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home