Monday, October 30, 2006

33.050 Bibit Menunggu Action Sekolah

Jawa Pos - Radar Malang, Kamis 26 Oktober 2006

MALANG - Target sekolah menjadi inspirator penghijauan dalam program Malang Ijo Royo-royo (MIRR) ke-III mulai digarap awal musim hujan, pasca Lebaran. Sejumlah 518 sekolah SD/MI hingga SMA/MA di lima cabang dinas Kota Malang akan diundang untuk pendataan keperluan bibit.

Diterangkan Kadis Pertamanan Mardjono, semua sekolah tersebut akan diminta membuat daftar kebutuhan bibit. Pertamanan membebaskan permintaan jenis bibit dari masing-masing sekolah. Tentunya disesuaikan dengan persediaan. Untuk pohon produktif, ada pohon mangga, belimbing, jambu air, kelengkeng, nangka, jambu biji. Sedangkan untuk pohon pelindung ada flamboyan, kenari, sengon, tanjung.

"Para civitas akademika di masing-masing sekolah harus bisa memantik tindakan penghijauan di lokasi di mana sekolah itu berada," kata Mardjono kemarin.

Setelah semua kebutuhan terdata, selanjutnya pertamanan langsung mendistribusikan bibit yang dibutuhkan. Dengan catatan, pihak sekolah juga harus melakukan perawatan dengan rajin dan tertib. "Kalau bisa semua bibit yang diditribusikan hidup semua," ungkap Mardjono.

Sementara, untuk membuat sekolah sebagai inspirator lingkungan sekitarnya, semua sekolah yang masih gersang harus dihijaukan terlebih dahulu. Tahun ini, semua sekolah mutlak untuk menanam pohon pelindung dan pohon produktif.

Untuk stok bibit kali ini, sudah tersedia 33.050 bibit berbagi jenis. Targetnya semua bibit itu bisa ditanam di semua sekolah plus lingkungan sekitar. Kalau maksimal kematian 10 persen, maka bibit-bibit tersebut akan menjadi pohon yang bisa menyejukkan warga Malang.

"Tema sekarang kan bersih dan sejuk. Jangan lupa kebersihan juga dijaga selain harus menanam pohon," katanya.

Terkait dengan sumbangamn bibit, Mardjono menegaskan sudah banyak pihak yang ingin menyalurkan bibit. Namun, mereka kesulitan memilih lokasi penanamannya. Untuk itu, dia mengimbau kepada sekolah agar meluaskan wilayah penghijauannya ke wilayah sekitar. Kalau bisa, sekolah bisa jadi agen penyalur. "Masih ribuan bibit lagi yang menunggu ditanam," pungkasnya. (yos)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home