Monday, September 25, 2006

All About Grand Final Copa Indonesia 2006(part II)

www.djisamsoe.com

Arema Pertahankan Juara Copa Dji Sam Soe 2006

Sidoarjo, 16 September 2006—Arema Malang membuktikan ketangguhannya dengan mempertahankan gelar Copa Dji Sam Soe. Pada pertandingan final Copa Dji Sam Soe Indonesia (CDSSI) 2006 di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Sabtu (16/9), Arema mengalahkan Persipura Jayapura 2-0 (0-0).

Kemenangan itu menjadikan ‘Singo Edan’ meraih hadiah Rp1,5 miliar ditambah subsidi untuk tampil di Liga Champions Asia sebesar Rp500 juta. Tak hanya itu. Sukses Arema kian lengkap karena striker Emalue Sergei menjadi top scorer dengan mencetak sembilan gol. Sergei sendiri gagal mencetak gol pada pertandingan final.

Penghargaan top scorer sudah bisa dipastikan menjadi milik Sergei akibat cedera yang dialami striker Persipura Christian Carrasco menit 13. Carrasco merupakan pesaing Sergei untuk perebutan posisi top scorer karena hanya terpaut satu gol. Selain itu, bek Arema Aries Budi Prasetyo terpilih sebagai Best Player (Pemain Terbaik) dan suporter Arema, Aremania, menjadi Best Supporter (Suporter Terbaik). Sedangkan Persija Jakarta Pusat menjadi Fair Play Team (Tim Fair Play).

Pelatih Arema Benny Dollo merasa puas dengan sukses timnya mempertahankan gelar Copa Dji Sam Soe. “Kami bersyukur kepada Tuhan karena berhasil mempertahankan trofi Copa Dji Sam Soe. Apalagi, Arema memborong nyaris semua gelar, termasuk Aremania yang menjadi suporter terbaik,” kata Benny.

“Sukses ini tidak terlepas dari kebersamaan pelatih dan pemain. Kunci kemenangan kami adalah Arema punya mental juara. Sedangkan lawan tak memilikinya,” lanjutnya.

Sementara itu, Pelatih Persipura Jayapura, Metuzalak ‘Mettu’ Duaramury mengaku absennya striker Boaz Solossa karena akumulasi kartu kuning sangat memengaruhi kekuatan timnya. Setelah kehilangan Boaz, tim ‘Mutiara Hitam’ terpaka kehilangan Carrasco yang cedera.

“Kami memang kurang beruntung. Selain itu, absennya Boaz memang berpengaruh pada tim kami. Pada menit-menit pertama, kami masih bisa menguasai pertandingan. Sayang di babak kedua, pemain agak lengah dan itu bisa dimanfaatkan lawan. Meski demikian, saya puas karena tim bermain maksimal,” jelas Mettu.

Didukung 10.000 Aremania, Singo Edan langsung menekan pertahanan lawan. Pertandingan baru berjalan tiga menit, gelandang Sutaji sudah hampir membobol gawang Persipura karena gagal diantisipasi kiper Jendry Pitoy. Tapi, tendangannya berhasil dibuang pemain Persipura.

Mendapat tekanan dari lawan tak membuat pemain Persipura gugup. Mereka tetap tenang dan berusaha menyerang pertahanan Arema. Meski sempat menguasai jalannya pertandingan, tapi secara keseluruhan babak pertama tetap didominasi Arema.
“Kegagalan kami di babak pertama karena koordinasi antara Anthony Jomah Ballah dan Sutaji tidak berjalan lancar. Selain itu, lawan melakukan blokade yang cukup baik. Baru di babak kedua, strategi kami dengan memainkan bola satu dua bisa berjalan mulus,” papar Benny.

Kemenangan Arema dibuka oleh penalti Aries menyusul handsball bek Persipura Maully Lessy menit 51. Gol itu membuat konsentrasi pemain Persipura mulai menurun. Apalagi, mereka mendapat tekanan bertubi-tubi dari Arema. Tak heran bila dalam tempo tujuh menit, Arema berhasil memperbesar keunggulannya melalui Jomah Ballah. Gol itu tercipta akibat rebound menyusul kegagalan Jendry mengamankan bola.

Distribusi Juara
Juara I:
Arema Malang
(Rp1,5 miliar, subsidi Piala Champions Asia Rp500 juta piala bergilir, medali)
Runner up:
Persipura Jayapura
(Rp750 juta, piala tetap, medali)
Juara Tiga:
Persija Jakarta Pusat
(Rp350 juta, medali)
Fair Play Team (Tim Fair Play):
Persija Jakarta Pusat
(Rp75 juta)
Best Player (Pemain Terbaik):
Aries Budi Prasetyo (Arema Malang)
(Rp75 juta, bola emas)
Top Scorer:
Emalue Sergei (Arema Malang, 9 gol)
(Rp75 juta, sepatu emas)
Best Supporter (Suporter Terbaik)
Aremania (suporter Arema Malang)
(Rp75 juta)



Emaleu Serge Top Skor Copa 2006

Terjawab sudah teka teki siapa top skor Copa Dji Sam Soe 2006. Meskipun dirinya tidak mencetak gol selama 2X45 menit berlangsungnya pertandingan, namun gelar top skor untuk Emaleu Serge telah terjawab di pertengahan babak pertama laga final Copa Djisamsoe 2006 antara Arema melawan Persipura di Stadion Deltras Sidoarjo Sabtu (16/09). Hal ini tidak lain karena sang pesaing Cristian Carrasco ditarik keluar karena mengalami cedera.

Serge sendiri merasa bahagia karena malam itu selain menjadi top skor, timnya Arema juga berhasil menjadi juara sekaligus mempertahankan gelar Copa Djisamsoe Indonesia. Pada saat pers Conference Serge sangat berterima kasih kepada rekan-rekan satu tim yang telah membantunya menjadi top skor.

Mengenai debut Arema sendiri yang akan berlaga di piala Champin Asia, Serge mengatakan berjanji akan tampil sebaik mungkin, ia juga akan berusaha untuk mencetak gol dimana ajang tersebut juga menjadi pembuktian bahwa dirinya memang pantas menjadi top skor Copa Djisamsoe 2006.

Pada Copa Djisamsoe 2006 ini Serge telah berhasil mengoleksi sebanyak 8 gol. Saingan terdekatnya adalah Cristian Carrasco dengan jumlah gol yang berhasil dicetak sebanyak 7 gol. Dengan gelar top skor ini Emaleu Serge berhak mendapatkan sepatu emas dan hadiah uang sebesar Rp. 75 juta.


Aries Budi Prasetyo, "Arema Bakal Cetak Hat-trick"

Ambisi besar dicanangkan Aries Budi Prasetyo. Stopper produk asli Arema Malang ini berharap tim yang dibelanya mencetak hat-trick atau merebut gelar juara di event Copa Dji Sam Soe untuk ketiga kalinya.

Arema memang membuat rekor menjadi juara Copa Dji Sam Soe dua kali secara berturut-turut. Pada final Copa Dji Sam Soe Indonesia (CDSSI) 2006, Singo Edan menaklukkan Persipura Jayapura 2-0 (0-0) di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Sabtu (16/9). Dan, Aries mencetak gol dari titik penalti yang membuka kemenangan Arema.
Gol tersebut menjadi penentu sukses Singo Edan untuk mempertahankan gelarnya.

Pasalnya, sejak gol itu, penampilan Arema menjadi kian agresif. Sebaliknya, mental pemain Persipura justru menurun.

Keberhasilannya mengangkat semangat tim dan penampilan yang konsisten sepanjang turnamen menjadikan Aries terpilih sebagai The Best Player (Pemain Terbaik). Terpilihnya Aries sebagai Best Player kian mengukuhkan dominasi Arema di Copa Dji Sam Soe. Musim lalu, rekannya Firman Utina terpilih sebagai terbaik setelah mencetak hat-trick di pertandingan final.

“Saya bangga bisa terpilih sebagai Pemain Terbaik. Saya tak menduga bila saya yang terpilih. Tapi, saya justru lebih berharap mengantarkan Arema meraih gelar juara Copa Dji Sam Soe untuk ketiga kalinya,” jawab Aries yang berasal dari keluarga atlet. Adiknya, Dwi Sari, tercatat sebagai pemain voli nasional.

“Setiap pagi, saya selalu dibawa bapak ke lapangan untuk berlari keliling lapangan,” katanya.

Perjalanan karir Aries sendiri termasuk cukup unik. Sebelum serius menekuni sepakbola, dirinya sempat menjadi atlet lompat jangkit. Bahkan ia pernah menjadi juara dan merebut medali emas pada POPNAS. Tapi, Aries lebih tertarik bermain sepakbola dan bergabung dengan tim yunior Arema.

Mengawali karirnya di Arema meski kemudian berpindah-pindah klub dan pernah mengantarkan Petrokimia Putra menjadi juara liga. Dirinya juga menjadi bagian dari Arema saat dua kali menjadi juara Copa Dji Sam Soe.


Eksodus Pemain Pilar Setelah Juara

Setelah berhasil merebut gelar juara Copa Dji Sam Soe selama dua tahun berturut-turut , kemungkinan besar musim depan Arema akan menemukan batu terjal untuk kembali menjadi juara. Kabar eksodus sejumlah pemain pilar juga membuat kekuatan Arema diragukan untuk berbicara banyak pada saat berlaga di Liga Champion Asia nanti.

Klub-klub besar tanah air, seperti Persmin, Persik, dan Persija, kabarnya gencar "memburu" pilar-pilar Arema. Iming-iming tawaran nilai kontrak yang lebih besar dari klub-klub tersebut diyakini bakal merepotkan kubu Arema untuk mempertahankan para pemain pilarnya.

Sejumlah pemain pilar seperti Erol Iba, Marten Tao, Warsidi, Alex Pulalo, kabarnya sudah mengambil ancang-ancang meninggalkan Malang. “Saya mencoba realistis. Nilai bayaran yang ditawarkan sangat tinggi. Arema di sisi lain tak berani menaikkan bayaran,” aku Erol, yang kabarnya dibanderol Rp 750 juta oleh Persik dan Persmin.

Striker asing yang dimiliki Arema seperti Franco Hitta pun tidak luput dari kabar arus eksodus. “Saya mungkin akan pulang dulu ke Argentina, setelah itu baru akan memikirkan langkah selanjutnya musim depan. bisa jadi saya tak lagi di Arema,” ujar Hitta.

Tak hanya pemain, jajaran manajemen Arema juga akan mengalami perubahan. Jabatan manajer dan pelatih rencananya akan dijabat sekaligus oleh Benny Dollo. Para pengurus Arema sendiri kabarnya juga keberatan kalau dipaksa harus memenuhi tuntutan bonus besar seperti halnya klub-klub eks perserikatan.

Hal ini terkait masalah sumber pendanaan Arema yang memang murni swasta dan bukan dari APBD seperti halnya yang didapat para klub-klub eks Perserikatan. Sejauh ini belum ada kepastian siapa saja pemain pilar Arema yang akan hengkang, kubu Arema sendiri saat ini masih menikmati gelar juara Copa Djisamsoe 2006. Benar tidaknya eksodus para pemain pilar Arema ke klub lain, kita lihat saja musim depan nanti.

Data dan Fakta Grand Final Copa Dji Sam Soe Indonesia 2006

Jakarta, 19 September 2006 – Grand Final Copa Dji Sam Soe Indonesia 2006 baru saja selesai dilaksanakan di stadion Delta, Sidoarjo pada tanggal 16 September 2006. Puncak kemenangan dan prestasi diraih oleh tim Arema Malang yang kembali mengulang kesuksesannya setahun lalu dengan mengungguli Persipura Jayapura dengan skor 2-0 dan berhak meraih gelar pemenang Copa Dji Sam Soe Indonesia 2006.

Ternyata turnamen berskala nasional yang dimulai dari bulan Mei yang lalu ini menyimpan keunikan-keunikan yang dirangkum dalam data dan fakta Grand Final Copa Dji Sam Soe Indonesia 2006 sebagai berikut:

1. Copa Dji Sam Soe musim 2006 dibuka dan ditutup dengan pertandingan dari dua tim yang sama. Tim Arema dan Persipura pertama kali bertemu pada turnamen ekshibisi Dji Sam Soe Laga Spektabola, 9 Mei. Mereka kemudian menutupnya di final. Dua pertandingan itu dimenangkan Arema (3-0, 2-0).
2. Anthony Jomah Ballah (Arema Malang) menjadi penendang pertama. Dia kemudian mengoperkannya kepada Emalue Serge.
3. Gelandang Arema Malang, Joao Carlos menjadi pemain terakhir yang menendang bola sebelum Wasit Jimmi Napitupulu meniup peluit tanda usai pertandingan.
4. Christian Carrasco (Persipura Jayapura) menjadi pemain pertama yang terjatuh karena diganjal lawan. Tapi, insiden itu tidak dinilai sebagai sebuah pelanggaran.
5. Arema melakukan 15 kali pelanggaraan dan Persipura tercatat 19 kali melakukannya.
6. Tendangan ke arah gawang pertama dilakukan Sutaji (Arema Malang) pada menit ketiga. Tendangannya masih membentur kaki pemain Persipura yang berdiri di mulut gawang.
7. Kapten Arema I Putu Gede menjadi pemain pertama yang mengambil free kick. 8. Carrasco menjadi pemain pertama yang ditarik keluar akibat cedera pada menit. Dirinya juga tercatat sebagai pemain starter yang paling sedikit tampil di pertandingan final Copa Dji Sam Soe.
9. Joao Carlos menjadi pemain pengganti yang paling sedikit tampil. Ia baru dimasukkan pada menit 87 sekaligus menjadi pemain pengganti terakhir.
10. Anthon Mahuse (Persipura Jayapura) tercatat sebagai pemain pengganti pertama.
11. Tendangan sudut pertama dilakukan oleh David da Rocha (Persipura Jayapura).
12. Selama pertandingan, Persipura mendapat lima tendangan sudut. Sedangkan Arema empat kali melakukannya.
13. Marthen Tao (Arema Malang) menjadi pemain pertama yang terperangkap offside. Gol yang diciptakannya juga dianulir karena dia terjebak offside. Ini menjadi satu-satunya gol yang dianulir selama final.
14. Pemain Arema Malang tercatat empat kali terperangkap offside. Sedangkan Persipura Jayapura lima kali.
15. Bek Arema Leonard Soputan menjadi pemain pertama yang mendapat kartu kuning. Ricardo Salampessy (Persipura Jayapura) tercatat sebagai pemain terakhir yang mendapat kartu kuning.
16. Aries Budi Prasetyo (Arema Malang) menjadi pemain pertama yang mencetak gol dari titik penalti.
17. Ini menjadi penalti pertama yang tercipta pada pertandingan final.
18. Tercatat delapan pemain asal Papua menjadi starter di kedua tim finalis. Persipura menurunkan Ricardo Salampessy, Jack Komboy, Christian Worabay, Edward Ivakdalam, Korinus Fingkreuw. Dari Arema Malang menampilkan Alexander Pulalo, Erol FX Iba dan Marthen Tao.
19. Pemain utama yang absen pada pertandingan final adalah Boaz T. Solossa (Persipura Jayapura) dan Franco Hita (Arema Malang). Keduanya sama-sama absen karena akumulasi kartu kuning.
20. Dari pemain Arema yang tampil di final, hanya empat pemain yang menjadi starter di final musim lalu yaitu Alexander Pulalo, Erol Iba, I Putu Gede dan Emaleu Serge.
21. Gelar Best Player selalu menjadi milik Arema. Musim lalu, Firman Utina yang terpilih. Kini, Aries Budi yang menjadi terbaik.

Pihak Dji Sam Soe juga telah menyiapkan hadiah-hadiah lainnya kepada para pemenang sebagai berikut:

1. Juara I Copa Dji Sam Soe Indonesia 2006, Arema Malang mendapatkan hadiah 1 milyar dan 500 juta untuk subsidi ke Piala Champion Asia serta medali dan Piala
2. Juara II Copa Dji Sam Soe Indonesia 2006 , Persipura Jayapura mendapatkan hadiah uang sebesar Rp 750 juta serta medali dan Piala
3. Juara III Copa Dji Sam Soe Indonesia 2006 , Persija Jakarta mendapatkan hadiah uang sebesar Rp 350 juta serta medali dan Piala
4. Most Valuable Player Copa Dji Sam Soe Indonesia 2006 diraih oleh Aris Budi (Arema Malang) dan berhak mendapatkan hadiah uang sebesar Rp 75 juta serta medali dan Piala
6. Top Scorer Copa Dji Sam Soe Indonesia 2006 diraih oleh Emaleo Serge (Arema Malang) dan berhak mendapatkan hadiah uang sebesar Rp 75 juta serta medali dan Piala
7. Fairplay Team Copa Dji Sam Soe Indonesia 2006 diraih oleh Persija Jakarta dan berhak mendapatkan hadiah uang sebesar Rp 75 juta serta medali dan Piala
8. Best Supporter Copa Dji Sam Soe Indonesia 2006 diraih oleh Aremania dan berhak mendapatkan hadiah uang sebesar Rp 75 juta serta medali dan Piala
9. Pemenang Tendangan Sudut Copa Dji Sam Soe Indonesia 2006 diraih oleh Ronald Isir dari Jayapura dan berhak mendapatkan hadiah uang sebesar Rp 15 juta


0 Comments:

Post a Comment

<< Home