Thursday, September 28, 2006

PERTAHANKAN SBW

Malang Post, Rabu 27 September 2006

MALANG - 27/09/06. Mundurnya Benny "Bendol" Dolo dari skuad Arema, ternyata berampak pada konstalasi manajemen Arema. Terutama mengyangkut bakal ditariknya Satrija Budi Wibawa (SBW) kembali ke perusahaan. Karena, jika Bendol mundur dan SBW juga mundur, Arema bisa jadi akan kehilangan kendali. Dua sosok itulah yang selama ini dirasakan mampu mengendalikan Arema.

Komentar itu muncul dari Ir Lucky Acub Zainal. Pendiri Arema ini menilai, dalam kondisi sekarang, sangat tidak tepat jika sampai SBW di tarik ke perusahaan.

"Sekalipun perusahaan berhak dan bisa saja menarik Satrija, Tapi demi Arema, apa tidak ada kebijakan lain. Masalahnya jika Bendol mundur dan SBW juga keluar, lantas bagaimana Arema. kedua orang itulah yang selama ini mengendalikan Arema" tutur Ikul, sapaan akrabnya kemarin.

Putra Myjen (Pur) H Acup Zainal, pendiri Arema ini menyebut, antara Bendol dan Satrija adalah ibarat sopir bagi kendaraan "AREMA". Nah jika sopirnya membawa kendaraan ke arah yang benar, pasti akan sampai ke tempat tujuan. Demikian pula sebaliknya.Perumpamaan itulah yang diibaratkan Ikul untuk Arema.

Akan sangat fatal kalau Arema di tangani oleh orang yang tidak mengerti bola dan tidak mengerti tentang Arema itu sendiri. Ingat, menangani Arema, jelas beda dengan menangani tim-tim lainnya. Ada spesifikasi tertentu di Arema yang hanya orang-orang tertentu yang bisa memahaminya" tandasnya.

Apalagi, kata pria yang pernaj menjadi Manajer Arema ni, nantinya Arema akan memiliki Miroslav Janu, sebagai pelatih baru. Jika pelatih baru, kemudian manajernya baru, pasti akan butuh waktu lama untuk menyesuaikan diri dengan Arema.

Padahal, imbuh Ikul, dalam kondisi seperti sekarang, ketika Arema tidak punya waktu lagi, dibutuhkan orang yang langsung tune in dengan Arema.

"Lain lagi jika manajernya tetap Satrija, kemudian pelatih baru tidak masalah, Karena Satrija bisa mendampingi pelatih itu. Satrija juga bisa memberikan banyak masukan untuk pelatih baru itu" katanya.

Namun setelah disodorkan nama-nama pengganti Satrija, jika benar-benar tidak mungkin lagi dipertahankan. Ikul justru kesulitan menemukan nama tersebut.

"Sopo Sam seng iso ? Nyekel Arema iku angel. Sudahlah biar Satrija dulu di manajer. baru kalau sudah berjalan satu tahun dan Miro sudah memahami tim, dia bisa kembali ke perusahaan. Ingat, ini semua demi Arema dan PT Bentoel Prima. Tapi mohon diingat juga, semua ini sekedar masukan saya. Bisa di terima, bisa juga ditolak dan bisaj uga tidak dipakai" demikian Ikul.

DIREKOMENDASI BENDOL

Malang Post, Rabu 27 September 2006

MALANG - 27/09/06. Beberapa saat setelah Benny "Bendol" Dolo mengundurkan diri dari kursi pelatih Arema, dia sempat menyebut alternatif nama yang bisa menggantikannya. Salah satu nama yang dia sebutkan adalah Miroslav Janu. Pelatih yang sempat menukangi Persigo Gorontalo dan PSM Makassar itu di nilai bendol cocok denag karakter Arema.

"Miro itu pelatih yang keras dan punya karakter. Dia juga menjadi satu-satunya pelatih di Indonesia yang konsisten dengan pola 4-4-2. Jadi saya pikir, Miro cocok untuk Arema" ujar Bendol seperti ditirukan Darjoto Setiawan.

Memang selain Miro, Bendol sempat menyebut nama pelatih lokal lainnya. Namun Darjoto sendiri lebih condong memakai pelatih asing dengan berbagai pertimbangan. Salah satunya adalah adanya kesamaan pola antara yang sudah diberikan Bendol dengan pola permainan Miro.

Bahkan dalam bulan Oktober nanti, antara kedua pelatih tersebut dijadualkan bertemu. Jika tidak ada aral melintang, keduanya akan bertemu awal Oktober di Malang.

"Tentunya jika visa Miro sudah beres dan beliau dapat tiket ke Indonesia. Kontak kami hari ini, Miro mulai mengurus seluruh keperluan tersebut. Mulai dari Visa sampai tiket. beruntung, dia pernah tinggal di Indonesia. Jadi tidak terlalu sulit" ujar Darjoto.

Jika mengacu pada akhir kontrak Bendol pada 31 Oktober, darjoto berharap sebelum kontrak Bendol habis, dia bisa menularkan seleuruh yang dia ketahui tentang Arema kepada Miro.

"Gampangnya selama sebulan itu Pak Benny akan cerita banyak tentang Arema kepada Miro. Dengan begitu, saat Miro masuk Arema, beliau sudah memiliki gambaran tentang klub yang akan beliau latih. Konsep itu akan memudahkan pembentukan tim" tegas Darjoto.

Jika Mengacu pada konsep pelatihan yang di pakai Miro selama menangani Persigo dan PSM, terlihat sekali mantan pelatih Perak FC Malaysia ini suka dengan pola 4-4-2. Selain sukses sebagai runner up, Miro juga dikenal sebagai sosok di balik pengembangan 4-4-2 di skuad PSM, yang belakangan di ikuti tim-tim lainnya.

Meski dikenal memiliki temperamen tinggi, namun Miro dikenal sangat disiplin saat melatih. Di PSM , dia bisa disebut cukup berhasil menangani tim. Tidak heran jika dia menjadi salah satu kandidat pelatih terbaik versi ANTV.

"Kita doakan saja urusan Miro di Praha bisa segera selesai. secara lisan, dia sudah setuju dengan penawaran kami. Tinggal resminya, kita menunggu kehadiran Miro di malang. Pokoknya secepatnya Miro akan kami perkenalkan ke Aremania" demikian Darjoto.

MIRO GANTI BENDOL

Malang Post, Rabu 27 September 2006

MALANG - 27/09/06. Manajemen Arema tampaknya tidak perlu menunggu lama untuk mencari pengganti Benny "Bendol" Dolo. Sehari setelah mundurnya Bendol dari Arema, satu nama hampir pasti bakal mengisi posisi pelatih yang memberikan tiga gelar untuk Arema itu.

Namun berbeda dengan Bendol, pelatih yang dipilih adalah pelatih asing. Dia adalah Miroslav Janu,pelatih asal Republik Ceko. Saat ini Miro, sapaan akrabnya, masih tercatat sebagai asisten pelatih di SK Slavia PRaha, tim Cambrinus League (Divisi Utama) Liga Ceko, Pelatih SK Slavia Praha sendiri adalah Karel Jarolim.

Direncanakan, Miro sudah tiba di Malang pada Minggu(1/10) mendatang. Tentunya jika Visa dan persyaratan lainnya sudah terpenuhi. Namin izin dari SK Praha, tampaknya sudah turun dan tidak ada masalah.

"Saat ini Miro masih mendampingi tim dalam pertandingan di Liga Champions. Setelah itu, dia baru bisa meninggalkan Ceko. Tapi pembicaraan dengan dia samapai hari ini(kemarin), terus lancar-lancar saja" ujar Darjoto Setiawan, Ketua Yayasan PS Arema, kemarin.

Proses pencarian nama Miro itu sendiri bukan secara kebetulan. Setelah Bendol memastikan mundur, Darjoto langsung menghubungi seluruh koleganya, untuk meminta nama-nama pelatih. Baik lokal maupun asing.

Nah, dari beberapa nama pelatih asing itu, kemudian muncul Miroslav Janu. Apalagi Miro sendiri bukan orang asing di Liga Indonesia. Dia sempat menangani PSM Makasar IX sampai XI. Namun di Liga Indonesia XI, Miro di PSM tidak sampai satu putaran, karena dia mengundurkan diri dan kembali ke Ceko. Sebelumnya Miro juga sempat beberapa bulan menangani Persigo Gorontalo, sebelum di tarik Erwin Aksa ke PSM.

"Kita patut bersukur karena pembicaraan dengan Miro tidak terlalu rumit. Bahkan untuk proses negosiasi kontrak dan lain-lain kami lakukan lewat faksimili. Sekarang kami sedang menunggu biodata beliau dan kepastian tanggal kedatangan" tandas Darjoto.

Arema sendiri, ujar Darjoto, butuh kepastian seputar pelatih tersebut. Karena, seluruh proses persiapatan tim menghadapi musim 2007, sepenuhnya diserahkan kepada pelatih.

Terlebih-lebih sejak awal, tambah dia, manajemen maupun yayasan tidak mau ikut campur dalam urusan pembentukan tim. Mulai seleksi pemain, mencari dan meimilih pemain.

"Termasuk nantinya dengan Miro. Kami menyerahkan sepenuhnya kepada Miro soal pembentukan tim. Itulah sebebnya, kenapa kami ingin beliau bica cepat-cepat datang ke Indonesia. Dengan begitu dapat secepatnya bertemu kami dan membicarakan program kedepan" tehasnya.

Miro sendiri sempat akan kembali ke Indonesia pertengahan tahun kemarin. Yakni saat nama dia menjadi salah satu nominator pelatih tim nasioanl. Ketika itu dia bersaing dengan Peter Withe. Namun Badan Tim Nasional, akhirnya memilih Peter untuk kembali melatih timnas.

Padahal melihat track record Miro, sebenarnya tidak kalah dengan Peter Withe. Karena Miro tercatat pernah memperkuat timnas Ceko pada Olimpiade Los Angeles (1984) dan Olimpiade Seol (1988)

"Kita punya harapan besar terhadap pelatih baru. Jadi, kota tidak mau setengah-setengah untuk mencari pengganti Pak Benny. Apalagi target kita cukup besar di musim depan" demikian Darjoto.

Bendol Mundur

Malang Post, Selasa 26 September 2006

MALANG - 26/09/06. Arema tampaknya harus mengubur dalam-dalam keinginannya memperpanjang kontrak Benny "Bendol" Dolo. Ya, pelatih kelahiran Bolaang Mongondow itu secara resmi kemarin telah mengundurkan diri. Secara pribadi dan lisan, Bendol meyampaikan pengunduran dirinya di hadapan Ketua Yayasan PS Arema, Darjoto Setiawan dan Dirut PT Bentoel Prima Nicolaas B Tirtadinata dalam pertemuan di menara Rajawali Kuningan Jakarta. Dalama beberapa hari ini, surat resmi pengunduran dirinya itu akan disampaikan kepada yayasan.

Bendol yang dihubungi dirumahnya semalam mengakusudah menyampaikan pengunduraun dirinya itu. Alasan utamanya adalah dia ingin dekat dengan keluarga yang selama ini sering di tinggalkannya. "Anak-anak sudah besar, mereka butuh perhatian saya. Ya, kalau mereka sudah menikah tidak masalah, tapi saya harus mendampingi mereka yang meninjak dewasa" terang Bendol semalam.

Itulah alasan utama Bendol mundur dari Arema yang sudah tiga tahun ini di tanganinya. Selama tiga tahun, dia banyak menghabiskan waktunya di Malang bersama Arema sehingga praktis waktunya untuk keluarga berkurang. "Kasihan, saya sering meninggalkan mereka" tambahnya.

Mengenai kemungkinan melatih klub lain. Bendol mengaku sudah ada yang menghubungi. meskipun demikian, dia mengajukan syarat klub itu harus tidak jauh dari rumahya. "Persita memang menghubungi saya, tapi masih dalam taraf pembicaraan, blum final" akunya.

Bendol menolak pengunduran dirinya itu karena nilai kontrak. Di Arema, dia mengku sudah dapat banyak yang dia inginkan. Salah satunya prestasi kebanggannya adalah membawa Arema juara tiga kali selama tiga tahun di tangannya. ini prestasi hebat yang belum bisa disamai pelatih manapun di Indonesia. Sehingga dia ingin mundur dari Arema justru pada saat sedang berada di puncak. "Ah, saya tidak berfikir sampai disitu. Kalau apa yang saya peroleh sekarang, terserah orang yang menilai. Saya tidak bisa menilai diri sendiri. Yang jelas, saya mundur karena ingin dekat dengan keluarga" tegasnya.

Praktis, dengan pengunduran dirinya tersebut, proses negosiasi perpanjangan kontrak yang sudah di siapkan Manajemen Arema menjadi mentah. bahkan pembicaraan belum pada proses negosiasi.

Dihubungi via ponsel semalam, Darjoto membenarkan hal tersebut. Dia juga mengaku sudah mencoba menahan Bendol. Namun dengan alasan keluarga dan ingin menetap di Jakarta, bendol tetap meminta mundur dari Arema.

"Kita ini orang profesional yang sangat menghormati keputusan orang lain. Sekalipun kami sudah siapkan draf perpanjangan kontrak dan beberapa penawaran lainnya, tapi semuanya urung kami lakukan" ujar Darjoto.

Padahal rencananya kemarin, Darjoto dan Bendol akan bertemu membahas negosiasi kontrak. Namun ketika Bendol sudah datang di lokasi yang disepakati, pelatih yang bermukim di Tangerang ini langsung menyampaikan permintaan tersebut.

Darjoto sendiri mengaku kaget dengan keputusan Bendol. Apalagi sejak awal, dia sangat yakin Bendol bersedia memperpanjang kontraknya yang habis per 31 Oktober nanti. terlebih-lebih sebelum libur panjang, Bendol berjanji akan menomorsatukan Arema untuk negosiasi kontrak.

"Jadi ketika bertemu Pak Benny bilang mau mundur dan meminta maaf tidak bisa memeuhi keinginan Arema, saya tidak bisa bilang apa-apa. Kami pun tidak lagi melakukan proses negosiasi" imbuh pria berkacamata ini.

Sekalipun demikian, Darjoto tidak akan larut terlalu lama dalam keputusan tersebut. malam itu juga, dial angsung meminta masukan banyak pihak mengenai penggangti Benny Dolo.

Apalagi dia berharap agar skuad Arema secepatnya terbentuk. Namun sebelum memutuskan mencari pemain dan membentuk startegi untuk menghadapi musim 2007, sosok pelatih harus terlebih dahulu ditemukan.

Ketika di singgung seputar pengganti Benny Dolo, Darjoto menyebut dua alternatif, Yakni pelatih lokal dan pelatih asing. meski dia sudah mengantongi nama-nama calon pelatih tersebut, Darjoto masih belum mau terbuka.

"Kita tunggu saja dalam satu dua hari ini. Yang jelas, dengan mundurnya Pak Benny, kita langsung mencari alternatif pelatih. Kita sudah kontak kolega-kolega kita untuk meminta masukan. Dari masukan tersebut, ada dua calon yang menurut kita pantas menggantikan posisi Pak Benny" imbuh dia sambil mengatakan, nama-nama itu masih belum bisa disebutkan.

Benny Selvianus Dollo
Panggilan: Bendol/Benny
Lahir: Manado/22 September 1950
Karier Pemain: UMS 80

Pendidikan Kepelatihan:
- FC Ajax Amsterdam 1987
- S2 di Jakarta 1990
- S1 di Jakarta 1991

Karier Pelatih Klub
- UMS 80 1983
- UMS Amatir 1985
- Pelita Jaya 1987-1989
- Persita 1995-1998
- Persitara 1999
- Persma 2000
- Persita 2002-2003
- Arema 2004 - ...

Karier Pelatih Timnas
- Asisten pelatih tim SEA Games 1993
- Pelatih tim PPD dan SEA Games 2001

Tuesday, September 26, 2006

TITIK : JATIM PARK FOKUS KE PERAYAAN IDUL FITRI

Senin, 25 September 2006

MAS FM, Kota Malang - Kalau pada akhir pekan serta hari Minggu kondisi di Jatim Park dipadati pengunjung yang diperkirakan mencapai 500-750 pengunjung, memasuki hari pertama bulan puasa yang jatuh pada hari minggu kemarin ternyata tingkat kunjungan dari masyarakat menurun drastis.

Titik, bagian entertaintment Jatim Park mengatakan biasanya dalam satu hari pengunjung yang datang ke Jatim Park pada hari Minggu berkisar 500-750 orang.

“Tetapi pada hari Minggu kemarin yang merupakan hari pertama puasa, pengunjung yang datang hanya sekitar 40-50 saja,” jelas Titik.

Untuk mengatasi penurunan drastis yang mencapai 90% itu, Jatim Park sudah menyiapkan wahana baru serta lebih fokus kepada pelaksanaan perayaan menjelang Hari Raya Idul Fitri mendatang. (AY)

MAU DIJADIKAN TEMPAT RELOKASI

Senin, 25 September 2006

MAS FM, Kota Malang - Warga RW 5 Kelurahan Gading kasri Kecamatan Klojen, yang ada di Jl Gresik dan Kediri, menolak rencana relokasi PKL Trunojoyo ke daerah mereka. Siang tadi, beberapa perwakilan warga mendatangi gedung DPRD untuk menyampaikan penolakan tersebut.

Menurut Suparlan, Ketua RW 5 Kel.Gading Kasri mengatakan, alasan penolakan warga adalah ditakutkan munculnya masalah kerawanan sosial.

“Seperti misalnya PSK dan Waria yang juga ikut berpindah saat PKL direlokasi. Di Trunojoyo kan juga ada PSK dan Waria yang biasanya mangkal disana. Ya kita takut mereka juga ikut pindah,”paparnya.

Padahal lanjut Suparlan ,di kawasan tersebut merupakan kawasan pendidikan. Misalnya saja ada SMU Dempo, SMKN 3, dan Univ Widya Karya. Sehingga lanjut Parlan, ditakutkan akan membawa dampak negatif bagi para pelajar dan mahasiswa yang ada di daerah tersebut.

Sementara itu menurut Helmi Teguh Yuwana, anggota Komisi C DPRD Kota Malang, relokasi PKL trunojoyo tidak jadi dilaksanakan pada tahun ini. Hal ini karena dana sekitar 476 juta untuk relokasi PKL tersebut dalam PAK tahun ini akan dialihkan untuk kebutuhan lainnya.

“Jadi, dalam kurun waktu sampai akhir tahun ini, akan dilakukan pembicaraan lebih lanjut antara Pemkot dengan warga. YA Nanti dicari lagi solusi yang paling baik,”papar ketua Fraksi PKS itu. (Nov)



150 KARYAWAN PHILIP MORRIS DI-PHK

Senin, 25 September 2006

MAS FM, KABUPATEN MALANG - Akibat sewa lahan Philip Moris telah habis pada bulan Oktober-November, maka 150 karyawan Philip Morris akan di-PHK sedangkan 150 karyawan lainnya akan direkrut ke pabrik Philip Morris di Cibitung.

“Pada bulan Oktober-November nanti pabrik rokok Philip Morris akan pindah ke Cibitung Bekasi. Sehingga dari 300 karyawan Philip Morris yang bekerja sejak tahun 1998 sampai 2006, sebagian akan diajak bekerja kembali di pabrik rokok Philip Morris di Bekasi, sisanya akan di-PHK,”ungkap Daan Zhoet, Direktur PT.Philip Morris.

Meskipun melakukan PHK, akan tetapi pihak Philip Morris telah melakukan sosialisasi sejak dua tahun terakhir, dan telah membekali karyawan dengan pelatihan-pelatihan dan memberikan pesangon yang sesuai dengan SK pemerintah.

“Semua karyawan telah saya berikan pesangon dan pelatihan, sehingga jika mereka saya PHK mereka sudah memiliki kemampuan untuk membuka lapangan kerja baru dengan cara berwiraswasta,”imbuh Daan Zhoet di Pendopo Kabupaten Malang setelah berpamitan kepada Bupati Malang Sujud Pribadi.

Proses pemindahan sendiri telah dilakukan sejak bulan September 2005 lalu. Sementara itu disinggung mengenai akan berkurangnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) ke Kabupaten Malang, Daan Zhoet menyatakan selama ini dirinya tidak memberikan PAD secara langsung ke Pemkab Malang, tetapi dengan cara mempekerjakan masyarakat Kabupaten Malang berarti telah mengurangi pengangguran di Kabupaten Malang.(DnD)

Monday, September 25, 2006

MOG Tanpa Ganjalan, Diputus Lewat Voting

Surya, Minggu 24 September 2006

Malang-Surya
* Seperti sudah diprediksi sebelumnya, mayoritas anggota DPRD Kota Malang menyetujui isi Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang disodorkan pemkot dalam membangun kawasan stadion Gajayana dengan PT Mustika Taman Olympic.
* Keputusan itu diambil melalui voting yang diikuti 39 anggota DPRD dalam sidang paripurna yang berlangsung Jumat (22/9) malam. Dari 39 anggota, hanya anggota FPKS yang berjumlah 5 orang yang menolak isi PKS. Alasannya renovasi stadion satu paket dengan pembangunan pusat belanja, Malang Olympic Garden (MOG) di komplek stadion.
* Dengan demikian, seluruh isi PKS yang disodorkan pemkot disetujui dan segera dikerjakan.
* Ketua DPRD Kota Malang, Priyatmoko, mengaku mengirim persetujuan DPRD ke Wali Kota Malang Senin (25/9) hari ini. "Senin besok (hari ini), kami kirimkan ke wali kota untuk segera ditindak lanjuti dengan pembangunan di area yang dikehendaki," beber Priyatmoko.
* Dewan berjanji terus melakukan pantauan terhadap penyelenggaraan pembangunan mulai dari proses hingga target waktu selesai.
* Lapor Menpora
* Wali Kota Malang Drs Peni Suparto MAP mengaku dengan persetujuan ini maka dirinya sudah punya wewenang menegur dan mengawasi investor bila terjadi kemunduran waktu penyelesaian maupun proses pengerjaan. Ia optimistis renovasi stadion dan MOG bisa rampung sesuai harapan dan siap menanggung konsekuensi MOG tidak sesuai aturan maupun melenceng dari rencana.
* Meski dari gedung wakil rakyat menyetujui namun salah satu LSM, Pusat Advokasi Hukum dan Hak Asasi Manusia (Paham) keberatan tentang isi PKS. LSM ini mengirim surat ke Menpora agar meninjau kembali PKS antara pemkot dengan investor.
* Direktur Paham, Tulus Wahjuono meminta Menpora mencabut rekomendasi yang dikeluarkan tertanggal 7 Juli 2006 itu karena melanggar aturan dan RTRW Kota Malang. rie
* * Diputuskan Melalui Voting,
* 5 Menolak dan 34 Setuju
* * FPKS Konsisten Menolak MOG
* * Dewan Janji Terus Mengawasi
* * Wali Kota Optimistis Proyek
* Rampung Sesuai Jadwal

Pesan Tiket Sejak Dini, 14 Oktober KA Gajayana Naik 26%

Surya, Senin 25 September 2006

  • Pesan Tiket Sejak Dini, 14 Oktober KA Gajayana Naik 26%
  • Cepat-cepatlah datang ke stasiun dan pesan tiket bila tidak ingin kehabisan karcis. Sebab PT KA sudah membuka penjualan tiket pada H-30 pemberangkatan.
Malang-Surya
  • Puasa Ramadan baru berjalan hari kedua namun rencana mudik Lebaran harus dipersiapkan jauh hari, terutama yang ingin naik kereta api (KA). Cepat-cepatlah datang ke stasiun dan pesan tiket bila tidak ingin kehabisan karcis. Sebab PT KA sudah membuka penjualan tiket pada H-30 pemberangkatan.
  • Sesuai data, pemesanan tiket KA, Minggu (24/9) kemarin sudah mengalami lonjakan sampai 15 persen dibanding hari sebelumnya, terutama KA Gajayana jalur Malang-Jakarta. Kereta eksekutif bertarif
  • Rp 220.000/orang ini memang satu-satunya kereta cepat yang melayani Malang-Jakarta lewat jalur selatan (Madiun-Jogja). Pada hari pertama puasa kemarin, penumpang dari Malang sudah mencapai 400 orang.
  • Bukan hanya KA eksekutif. KA kelas bisnis dan ekonomi seperti Malang-Surabaya atau Malang-Blitar juga mulai naik dengan total penumpang mencapai 2.600 orang.
  • Kepala Stasiun Kota Baru Malang, Wahyuono Yuli mengaku tak menduga penumpang KA dari Malang pada puasa hari pertama kemarin sudah melonjak.
  • "Kalau pesan tiket mulai sekarang memang lebih aman karena jumlah penumpang cenderung naik," tutur Wahyuono Yuli, Minggu (24/9).
  • Dijelaskan, bagi pemudik yang naik KA mulai 14 Oktober 2006 mendatang sudah dikenakan tarif
  • Rp 300.000 atau naik 26 persen dari tarif sekarang
  • Rp 220.000. Bila tidak ingin dikenakan tarif baru, calon penumpang KA Gajayana bisa mudik sebelum tanggal 14 Oktober. Tarif KA Gajayana kembali normal 5 November 2006.
  • Wahyuono memprediksi, mengantisipasi terjadinya lonjakan penumpang mulai 14 Oktober hingga 4 November akan dioperasionalkan KA bisnis dengan tarif Rp 150.000/seat jalur Malang-Jakarta.
  • Pantauan Surya, hari pertama puasa sudah puluhan calon penumpang yang pesan tiket KA dari Malang untuk semua jurusan. "Kami ingatkan, calon penumpang jangan membeli tiket lewat calo, beli karcis melalui loket resmi di stasiun," saran Wahyuono. st1
  • * Pemesanan Tiket Dilayani
  • H-30 Pemberangkatan
  • -------------------------
  • * Mulai 14 September-4 November
  • Beroperasi KA Bisnis Malang-Jakarta
  • Bertarif Rp 150.000/penumpang
  • --------------------------
  • * Hari Pertama Puasa Lonjakan
  • Penumpang Mencapai 15 persen
  • -----------------------------
  • * Jangan Membeli Tiket Lewat Calo,
  • Belilah karcis melalui loket resmi
  • Di Stasiun Kota Baru.

All About Grand Final Copa Indonesia 2006(part II)

www.djisamsoe.com

Arema Pertahankan Juara Copa Dji Sam Soe 2006

Sidoarjo, 16 September 2006—Arema Malang membuktikan ketangguhannya dengan mempertahankan gelar Copa Dji Sam Soe. Pada pertandingan final Copa Dji Sam Soe Indonesia (CDSSI) 2006 di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Sabtu (16/9), Arema mengalahkan Persipura Jayapura 2-0 (0-0).

Kemenangan itu menjadikan ‘Singo Edan’ meraih hadiah Rp1,5 miliar ditambah subsidi untuk tampil di Liga Champions Asia sebesar Rp500 juta. Tak hanya itu. Sukses Arema kian lengkap karena striker Emalue Sergei menjadi top scorer dengan mencetak sembilan gol. Sergei sendiri gagal mencetak gol pada pertandingan final.

Penghargaan top scorer sudah bisa dipastikan menjadi milik Sergei akibat cedera yang dialami striker Persipura Christian Carrasco menit 13. Carrasco merupakan pesaing Sergei untuk perebutan posisi top scorer karena hanya terpaut satu gol. Selain itu, bek Arema Aries Budi Prasetyo terpilih sebagai Best Player (Pemain Terbaik) dan suporter Arema, Aremania, menjadi Best Supporter (Suporter Terbaik). Sedangkan Persija Jakarta Pusat menjadi Fair Play Team (Tim Fair Play).

Pelatih Arema Benny Dollo merasa puas dengan sukses timnya mempertahankan gelar Copa Dji Sam Soe. “Kami bersyukur kepada Tuhan karena berhasil mempertahankan trofi Copa Dji Sam Soe. Apalagi, Arema memborong nyaris semua gelar, termasuk Aremania yang menjadi suporter terbaik,” kata Benny.

“Sukses ini tidak terlepas dari kebersamaan pelatih dan pemain. Kunci kemenangan kami adalah Arema punya mental juara. Sedangkan lawan tak memilikinya,” lanjutnya.

Sementara itu, Pelatih Persipura Jayapura, Metuzalak ‘Mettu’ Duaramury mengaku absennya striker Boaz Solossa karena akumulasi kartu kuning sangat memengaruhi kekuatan timnya. Setelah kehilangan Boaz, tim ‘Mutiara Hitam’ terpaka kehilangan Carrasco yang cedera.

“Kami memang kurang beruntung. Selain itu, absennya Boaz memang berpengaruh pada tim kami. Pada menit-menit pertama, kami masih bisa menguasai pertandingan. Sayang di babak kedua, pemain agak lengah dan itu bisa dimanfaatkan lawan. Meski demikian, saya puas karena tim bermain maksimal,” jelas Mettu.

Didukung 10.000 Aremania, Singo Edan langsung menekan pertahanan lawan. Pertandingan baru berjalan tiga menit, gelandang Sutaji sudah hampir membobol gawang Persipura karena gagal diantisipasi kiper Jendry Pitoy. Tapi, tendangannya berhasil dibuang pemain Persipura.

Mendapat tekanan dari lawan tak membuat pemain Persipura gugup. Mereka tetap tenang dan berusaha menyerang pertahanan Arema. Meski sempat menguasai jalannya pertandingan, tapi secara keseluruhan babak pertama tetap didominasi Arema.
“Kegagalan kami di babak pertama karena koordinasi antara Anthony Jomah Ballah dan Sutaji tidak berjalan lancar. Selain itu, lawan melakukan blokade yang cukup baik. Baru di babak kedua, strategi kami dengan memainkan bola satu dua bisa berjalan mulus,” papar Benny.

Kemenangan Arema dibuka oleh penalti Aries menyusul handsball bek Persipura Maully Lessy menit 51. Gol itu membuat konsentrasi pemain Persipura mulai menurun. Apalagi, mereka mendapat tekanan bertubi-tubi dari Arema. Tak heran bila dalam tempo tujuh menit, Arema berhasil memperbesar keunggulannya melalui Jomah Ballah. Gol itu tercipta akibat rebound menyusul kegagalan Jendry mengamankan bola.

Distribusi Juara
Juara I:
Arema Malang
(Rp1,5 miliar, subsidi Piala Champions Asia Rp500 juta piala bergilir, medali)
Runner up:
Persipura Jayapura
(Rp750 juta, piala tetap, medali)
Juara Tiga:
Persija Jakarta Pusat
(Rp350 juta, medali)
Fair Play Team (Tim Fair Play):
Persija Jakarta Pusat
(Rp75 juta)
Best Player (Pemain Terbaik):
Aries Budi Prasetyo (Arema Malang)
(Rp75 juta, bola emas)
Top Scorer:
Emalue Sergei (Arema Malang, 9 gol)
(Rp75 juta, sepatu emas)
Best Supporter (Suporter Terbaik)
Aremania (suporter Arema Malang)
(Rp75 juta)



Emaleu Serge Top Skor Copa 2006

Terjawab sudah teka teki siapa top skor Copa Dji Sam Soe 2006. Meskipun dirinya tidak mencetak gol selama 2X45 menit berlangsungnya pertandingan, namun gelar top skor untuk Emaleu Serge telah terjawab di pertengahan babak pertama laga final Copa Djisamsoe 2006 antara Arema melawan Persipura di Stadion Deltras Sidoarjo Sabtu (16/09). Hal ini tidak lain karena sang pesaing Cristian Carrasco ditarik keluar karena mengalami cedera.

Serge sendiri merasa bahagia karena malam itu selain menjadi top skor, timnya Arema juga berhasil menjadi juara sekaligus mempertahankan gelar Copa Djisamsoe Indonesia. Pada saat pers Conference Serge sangat berterima kasih kepada rekan-rekan satu tim yang telah membantunya menjadi top skor.

Mengenai debut Arema sendiri yang akan berlaga di piala Champin Asia, Serge mengatakan berjanji akan tampil sebaik mungkin, ia juga akan berusaha untuk mencetak gol dimana ajang tersebut juga menjadi pembuktian bahwa dirinya memang pantas menjadi top skor Copa Djisamsoe 2006.

Pada Copa Djisamsoe 2006 ini Serge telah berhasil mengoleksi sebanyak 8 gol. Saingan terdekatnya adalah Cristian Carrasco dengan jumlah gol yang berhasil dicetak sebanyak 7 gol. Dengan gelar top skor ini Emaleu Serge berhak mendapatkan sepatu emas dan hadiah uang sebesar Rp. 75 juta.


Aries Budi Prasetyo, "Arema Bakal Cetak Hat-trick"

Ambisi besar dicanangkan Aries Budi Prasetyo. Stopper produk asli Arema Malang ini berharap tim yang dibelanya mencetak hat-trick atau merebut gelar juara di event Copa Dji Sam Soe untuk ketiga kalinya.

Arema memang membuat rekor menjadi juara Copa Dji Sam Soe dua kali secara berturut-turut. Pada final Copa Dji Sam Soe Indonesia (CDSSI) 2006, Singo Edan menaklukkan Persipura Jayapura 2-0 (0-0) di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Sabtu (16/9). Dan, Aries mencetak gol dari titik penalti yang membuka kemenangan Arema.
Gol tersebut menjadi penentu sukses Singo Edan untuk mempertahankan gelarnya.

Pasalnya, sejak gol itu, penampilan Arema menjadi kian agresif. Sebaliknya, mental pemain Persipura justru menurun.

Keberhasilannya mengangkat semangat tim dan penampilan yang konsisten sepanjang turnamen menjadikan Aries terpilih sebagai The Best Player (Pemain Terbaik). Terpilihnya Aries sebagai Best Player kian mengukuhkan dominasi Arema di Copa Dji Sam Soe. Musim lalu, rekannya Firman Utina terpilih sebagai terbaik setelah mencetak hat-trick di pertandingan final.

“Saya bangga bisa terpilih sebagai Pemain Terbaik. Saya tak menduga bila saya yang terpilih. Tapi, saya justru lebih berharap mengantarkan Arema meraih gelar juara Copa Dji Sam Soe untuk ketiga kalinya,” jawab Aries yang berasal dari keluarga atlet. Adiknya, Dwi Sari, tercatat sebagai pemain voli nasional.

“Setiap pagi, saya selalu dibawa bapak ke lapangan untuk berlari keliling lapangan,” katanya.

Perjalanan karir Aries sendiri termasuk cukup unik. Sebelum serius menekuni sepakbola, dirinya sempat menjadi atlet lompat jangkit. Bahkan ia pernah menjadi juara dan merebut medali emas pada POPNAS. Tapi, Aries lebih tertarik bermain sepakbola dan bergabung dengan tim yunior Arema.

Mengawali karirnya di Arema meski kemudian berpindah-pindah klub dan pernah mengantarkan Petrokimia Putra menjadi juara liga. Dirinya juga menjadi bagian dari Arema saat dua kali menjadi juara Copa Dji Sam Soe.


Eksodus Pemain Pilar Setelah Juara

Setelah berhasil merebut gelar juara Copa Dji Sam Soe selama dua tahun berturut-turut , kemungkinan besar musim depan Arema akan menemukan batu terjal untuk kembali menjadi juara. Kabar eksodus sejumlah pemain pilar juga membuat kekuatan Arema diragukan untuk berbicara banyak pada saat berlaga di Liga Champion Asia nanti.

Klub-klub besar tanah air, seperti Persmin, Persik, dan Persija, kabarnya gencar "memburu" pilar-pilar Arema. Iming-iming tawaran nilai kontrak yang lebih besar dari klub-klub tersebut diyakini bakal merepotkan kubu Arema untuk mempertahankan para pemain pilarnya.

Sejumlah pemain pilar seperti Erol Iba, Marten Tao, Warsidi, Alex Pulalo, kabarnya sudah mengambil ancang-ancang meninggalkan Malang. “Saya mencoba realistis. Nilai bayaran yang ditawarkan sangat tinggi. Arema di sisi lain tak berani menaikkan bayaran,” aku Erol, yang kabarnya dibanderol Rp 750 juta oleh Persik dan Persmin.

Striker asing yang dimiliki Arema seperti Franco Hitta pun tidak luput dari kabar arus eksodus. “Saya mungkin akan pulang dulu ke Argentina, setelah itu baru akan memikirkan langkah selanjutnya musim depan. bisa jadi saya tak lagi di Arema,” ujar Hitta.

Tak hanya pemain, jajaran manajemen Arema juga akan mengalami perubahan. Jabatan manajer dan pelatih rencananya akan dijabat sekaligus oleh Benny Dollo. Para pengurus Arema sendiri kabarnya juga keberatan kalau dipaksa harus memenuhi tuntutan bonus besar seperti halnya klub-klub eks perserikatan.

Hal ini terkait masalah sumber pendanaan Arema yang memang murni swasta dan bukan dari APBD seperti halnya yang didapat para klub-klub eks Perserikatan. Sejauh ini belum ada kepastian siapa saja pemain pilar Arema yang akan hengkang, kubu Arema sendiri saat ini masih menikmati gelar juara Copa Djisamsoe 2006. Benar tidaknya eksodus para pemain pilar Arema ke klub lain, kita lihat saja musim depan nanti.

Data dan Fakta Grand Final Copa Dji Sam Soe Indonesia 2006

Jakarta, 19 September 2006 – Grand Final Copa Dji Sam Soe Indonesia 2006 baru saja selesai dilaksanakan di stadion Delta, Sidoarjo pada tanggal 16 September 2006. Puncak kemenangan dan prestasi diraih oleh tim Arema Malang yang kembali mengulang kesuksesannya setahun lalu dengan mengungguli Persipura Jayapura dengan skor 2-0 dan berhak meraih gelar pemenang Copa Dji Sam Soe Indonesia 2006.

Ternyata turnamen berskala nasional yang dimulai dari bulan Mei yang lalu ini menyimpan keunikan-keunikan yang dirangkum dalam data dan fakta Grand Final Copa Dji Sam Soe Indonesia 2006 sebagai berikut:

1. Copa Dji Sam Soe musim 2006 dibuka dan ditutup dengan pertandingan dari dua tim yang sama. Tim Arema dan Persipura pertama kali bertemu pada turnamen ekshibisi Dji Sam Soe Laga Spektabola, 9 Mei. Mereka kemudian menutupnya di final. Dua pertandingan itu dimenangkan Arema (3-0, 2-0).
2. Anthony Jomah Ballah (Arema Malang) menjadi penendang pertama. Dia kemudian mengoperkannya kepada Emalue Serge.
3. Gelandang Arema Malang, Joao Carlos menjadi pemain terakhir yang menendang bola sebelum Wasit Jimmi Napitupulu meniup peluit tanda usai pertandingan.
4. Christian Carrasco (Persipura Jayapura) menjadi pemain pertama yang terjatuh karena diganjal lawan. Tapi, insiden itu tidak dinilai sebagai sebuah pelanggaran.
5. Arema melakukan 15 kali pelanggaraan dan Persipura tercatat 19 kali melakukannya.
6. Tendangan ke arah gawang pertama dilakukan Sutaji (Arema Malang) pada menit ketiga. Tendangannya masih membentur kaki pemain Persipura yang berdiri di mulut gawang.
7. Kapten Arema I Putu Gede menjadi pemain pertama yang mengambil free kick. 8. Carrasco menjadi pemain pertama yang ditarik keluar akibat cedera pada menit. Dirinya juga tercatat sebagai pemain starter yang paling sedikit tampil di pertandingan final Copa Dji Sam Soe.
9. Joao Carlos menjadi pemain pengganti yang paling sedikit tampil. Ia baru dimasukkan pada menit 87 sekaligus menjadi pemain pengganti terakhir.
10. Anthon Mahuse (Persipura Jayapura) tercatat sebagai pemain pengganti pertama.
11. Tendangan sudut pertama dilakukan oleh David da Rocha (Persipura Jayapura).
12. Selama pertandingan, Persipura mendapat lima tendangan sudut. Sedangkan Arema empat kali melakukannya.
13. Marthen Tao (Arema Malang) menjadi pemain pertama yang terperangkap offside. Gol yang diciptakannya juga dianulir karena dia terjebak offside. Ini menjadi satu-satunya gol yang dianulir selama final.
14. Pemain Arema Malang tercatat empat kali terperangkap offside. Sedangkan Persipura Jayapura lima kali.
15. Bek Arema Leonard Soputan menjadi pemain pertama yang mendapat kartu kuning. Ricardo Salampessy (Persipura Jayapura) tercatat sebagai pemain terakhir yang mendapat kartu kuning.
16. Aries Budi Prasetyo (Arema Malang) menjadi pemain pertama yang mencetak gol dari titik penalti.
17. Ini menjadi penalti pertama yang tercipta pada pertandingan final.
18. Tercatat delapan pemain asal Papua menjadi starter di kedua tim finalis. Persipura menurunkan Ricardo Salampessy, Jack Komboy, Christian Worabay, Edward Ivakdalam, Korinus Fingkreuw. Dari Arema Malang menampilkan Alexander Pulalo, Erol FX Iba dan Marthen Tao.
19. Pemain utama yang absen pada pertandingan final adalah Boaz T. Solossa (Persipura Jayapura) dan Franco Hita (Arema Malang). Keduanya sama-sama absen karena akumulasi kartu kuning.
20. Dari pemain Arema yang tampil di final, hanya empat pemain yang menjadi starter di final musim lalu yaitu Alexander Pulalo, Erol Iba, I Putu Gede dan Emaleu Serge.
21. Gelar Best Player selalu menjadi milik Arema. Musim lalu, Firman Utina yang terpilih. Kini, Aries Budi yang menjadi terbaik.

Pihak Dji Sam Soe juga telah menyiapkan hadiah-hadiah lainnya kepada para pemenang sebagai berikut:

1. Juara I Copa Dji Sam Soe Indonesia 2006, Arema Malang mendapatkan hadiah 1 milyar dan 500 juta untuk subsidi ke Piala Champion Asia serta medali dan Piala
2. Juara II Copa Dji Sam Soe Indonesia 2006 , Persipura Jayapura mendapatkan hadiah uang sebesar Rp 750 juta serta medali dan Piala
3. Juara III Copa Dji Sam Soe Indonesia 2006 , Persija Jakarta mendapatkan hadiah uang sebesar Rp 350 juta serta medali dan Piala
4. Most Valuable Player Copa Dji Sam Soe Indonesia 2006 diraih oleh Aris Budi (Arema Malang) dan berhak mendapatkan hadiah uang sebesar Rp 75 juta serta medali dan Piala
6. Top Scorer Copa Dji Sam Soe Indonesia 2006 diraih oleh Emaleo Serge (Arema Malang) dan berhak mendapatkan hadiah uang sebesar Rp 75 juta serta medali dan Piala
7. Fairplay Team Copa Dji Sam Soe Indonesia 2006 diraih oleh Persija Jakarta dan berhak mendapatkan hadiah uang sebesar Rp 75 juta serta medali dan Piala
8. Best Supporter Copa Dji Sam Soe Indonesia 2006 diraih oleh Aremania dan berhak mendapatkan hadiah uang sebesar Rp 75 juta serta medali dan Piala
9. Pemenang Tendangan Sudut Copa Dji Sam Soe Indonesia 2006 diraih oleh Ronald Isir dari Jayapura dan berhak mendapatkan hadiah uang sebesar Rp 15 juta


TEKAD BAJA AREMANIA

SEKALI lagi Aremania membuktikan dirinya sebagai suporter terbaik di Indonesia yang menolak anarkisme. Tidak hanya kreatif dengan atraksi-atraksinya di lapangan, Aremania juga menanggapi ulah Bonek di stadion Gelora 10 Nopember Surabaya dengan dewasa dan menyerahkan persoalan tersebut kepada yang berwenang.

Sulit saya bayangkan bagaimana seandainya Aremania menanggapi anarkisme Bonek dengan cara yang sama. Dengan jumlah Aremania yang jauh lebih besar Bonek bukan apa-apa. Namun sekali lagi, Aremania bukan tipikal suporter yang cinta kekerasan. Aremania adalah suporter yang menempatkan kreatifitas diatas segala-galanya. Saya belum pernah melihat Aremania secara kolektif melakukan kerusuhan di lapangan seperti yang dilakukan Bonek pada Tim Arema beberapa hari lalu. Jika sebelumnya Persebaya diperlakukan secara baik-baik oleh Aremania sewaktu bertandang ke Malang, yang terjadi pada Arema di Surabaya malah sebaliknya. Ibarat pepatah, air susu dibalas dengan air tuba.

Sekarang rakyat Indonesia sudah mengetahui apa yang terjadi. Hukuman yang paling berat dalam hidup ini adalah hukuman publik. Saya yakin Bonek semakin tidak simpati di mata masyarakat.

Keberadaan suporter Aremania ikut membuat populer nama Malang Raya di pentas olah raga nasional. Secara obyektif, kreatifitas dan partisipasi mereka terhadap klub kesayangannya adalah merupakan yang terbaik di Indonesia. Siporter Persija, Jackmania, memang sangat besar jumlahnya. Tetapi pada tingkatan kreatifitas belum bisa menyamai Aremania. Militansi Bonek Surabaya terhadap klubnya mungkin bisa saja setara dengan Aremania akan tetapi militansi mereka lebih banyak diarahkan pada hal-hal yang negatif dan merugikan dirinya sendiri. Cinta pada klub merupakan sesuatu yang penting tetapi kalau wujudnya adalah anarkisme maka akan menghancurkan karir dan reputasi klubnya sendiri.

Sejak menjuarai Copa tahun lalu, Arema semakin diincar oleh pesaing-pesaingnya. Kadang-kadang para lawannya menggunakan segala cara untuk menghadang langkah Arema. Untung saja Arema bisa melewati fase berat itu meskipun beberapa korban berjatuhan. Hanya beberapa hari setelah intimidasi Bonek di Surabaya, di Medan juga terjadi anarkisme suporter yang menghancurkan kaca bus pemain sehingga kiper Arema mengalami luka serius. Kasus seperti ini bukanlah yang pertama yang menimpa Arema dan Aremania. Setahun yang lalupun ratusan Aremania dikejar-kejar oleh oknum suporter Persija sesaat setelah Final Copa berakhir. Saya heran kenapa hal-hal buruk seperti itu bisa terjadi sementara ketika di Malang mereka diperlakukan dengan baik-baik.
Kesabaran Aremania untuk tidak melakukan upaya balas dendam merupakan sesuatu yang patut diteladani.

Dendam bukanlah kebiasaan Aremania. Tetapi sebagai manusia kesabaran itu ada batas juga. Penindasan yang terus-menerus bisa memicu permusuhan dan ini tidak baik bagi kelangsungan sepakbola nasional yang ditonton langsung oleh masyarakat. Sebagai pecinta sepakbola saya selalu berharap anarkisme yang menimpa Aremania ini berakhir. Kedewasaan Aremania jangan lagi diprovokasi dengan tindakan mereka yang tidak bertanggung jawab. Saya yakin dan percaya Aremania tidak akan pernah terpancing.

Pernyataan yang dapat saya sampaikan sekarang, Aremania tetaplah menjadi suporter yang paling militan dan kreatif di Indonesia. Kedewasaan sikap mereka patut dicontoh oleh suporter manapun. Semoga berbagai cobaan yang menimpa Arema membuka mata para penegak hukum dan kita semua bahwa masih banyak problem non teknis dalam dunia sepakbola yang perlu dibenahi. Jaminan keamanan terbaik harus menjadi prioritas dalam sebuah pertandingan. Dan unsur penunjang keamanan yang dimaksud adalah kesadaran para suporter.

Salam satu jiwa buat Arema dan Aremania. Maju terus dan hadapilah setiap kerikil-kerikil tajam yang mengganggumu dengan tekad baja. Jagalah selalu reputasimu sebagai suporter terbaik yang menolak anarkisme di seluruh bumi Nusantara.

Oleh:Drs.Peni Suparto,MAP
Walikota Malang

GARDEN SCHOOL

Di tengah ancaman krisis lingkungan global seperti menipisnya lapisan ozon, polusi kendaraan bermotor, mau tak mau kite harus kreatif dalam menciptakan kualitas lingkungan yang seimbang. Kali ini saya ingin menyampaikan wacana Garden School di dalam kegiatan penghijauan lingkungan sekolah di Kota Malang.

Saya yakin hampir semua sekolah sudah memiliki taman bunga yang mekar dan indah. Tetapi sejauh mana taman sekolah tersebut tergarap dengan serius? Kenyataannya masih ada saya saksikan sekolah yang gersang dan tamannya dirawat seadanya saja. Sudah waktunya taman sekolah itu tercipta sebagai sebuah panorama yang berdiri sendiri
serta menjadi ikon keindahan di sekolah. Suatu saat, kita ingin sekolah-sekolah di kota Malang ini memiliki predikat Sekolah Seribu Bunga. Sehingga sangat layak menjadi salah satu wisata pendidikan.

Dua aspek penting terkait dengari wacana Garden School ini :
Pertama, penciptaan lingkungan sekolah yang hijau, bersih den sehat.

Menanam tumbuh-tumbuhan di sekolah harus menjadi salah satu agenda utama dengan melibatkan teknik membuat taman profesional. Setiap sekolah diupayakan harus memiliki taman yang indah dan dipenuhi bunga.
Saya mengharapkan sekali dalam satu sekolah itu ada satu taman percontohan yang menjadi maskot di antara taman-taman yang lain. Taman yang dipenuhi dengan berbagai jenis bunga aneka warna yang dilengkapi kolam. Saya kira akan lebih indah jika dilengkapi dengan air mancur.
Taman bunga di Ijen misalnya dirancang konsepnya sejak ratusan tahun silam. Kenapa kita sekarang tidak berusaha membuat hal yang sama di era yang serba maju ini.

Kedua>, menanamkan paradigma cinta lingkungan terhadap pelajar di Kota Malang. Mungkin saja tema lingkungan dipelajari di sekolah. Tetapi murid akan lebih memahami makna penghijauan dengan menyaksikan langsung kondisi lingkungan hijau di sekitar sekolahnya. Belajar di tengah-tengah lingkungan hijau, di tengah-tengah sejuknya tumbuhan menimbulkan motivasi yang kuat dalam menyerap pelajaran. Saya kira tidak ada salahnya jika sekali dalam setahun misalnya para murid diminta untuk bergotong-royong menanam dan merawat tumbuhan di lingkungan sekolahnya masing-masing. Penyampaian kesadaran lingkungan yang diiringi dengan implementasi akan melahirkan generasi muda yang sadar lingkungan kelak di kemudian hari.

Sudah saatnya juga Gerakan Malang Ijo Royo-Royo disosialisasikan secara luas hingga ke dalam sekolah-sekolah. Kreatifitas penghijauan sangat diperlukan di kota kita ini. Instansi pendidikan sebagai unsur penting di Kota Malang harus senantiasa berjalan seiring dengan element masyarakat dalam mensukseskan Malang Ijo Royo-Royo yang telah memasuki usia ketiga ini. Konsentrasinya adalah, peningkatan kualitas taman sekolah clan penambahan jumlah tumbuhan di areal sekolah.

Pernah saya sampaikan saat pencanangan MIRR III, bahwa kota ini akan seindah bulan jika gerakan lingkungan terus kita kumandangkan. Bulan adalah salah satu simbol keindahan, kesejukan dan menciptakan suasana, yang romantis (suasana yang biasanya disukai oleh anak muda). Analogi di atas juga berlaku di sekolah. Sekolah yang rimbun dan hijau akan menjadi tempat belajar yang seindah bulan.

Malang Ijo Royo-Royo kini sudah memasuki tahap ke III. Rangkaian gerakan lingkungan massal ini memiliki anti penting dalam rangka menciptakan suasana Kota Malang yang ramah lingkungan. Predikat Malang Kota Bunga itu adalah sebuah cita-cita. Garden school dapat dikatakan sebagai salah satu turunan dari cita cita tersebut. Untuk menggapainya haruslah melewati proses panjang dan berkelanjutan. Secara logis, tumbuh-tumbuhan itu bukanlah sesuatu yang bisa hidup selamanya. Mengharapkan tumbuh-tumbuhan bertunas dan bersemai secara alamiah bukanlah jaminan yang pasti untuk menjaga siklus vegetasi.
Oleh karena itu penanaman tumbuhan harus menjadi aksi sosial yang urgent di Kota Malang.

Pembangunan di era modern ini cenderung memiliki konsekuensi ekologis. Tugas kita adalah untuk membangun keseimbangan-keseimbangan ekologis yang salah satunya adalah dengan menanam pepohonan dan merawat lingkungan. Peningkatan sarana fisik sekolah juga memiliki implikasi lingkungan. Yaitu semakin terbatasnya ruang untuk tanaman. Disinilah kita dituntut untuk memikirkan konsep pembangunan lingkungan sekolah yang ideal. Saya amat berharap jika gerakan lingkungan hijau yang berlatarkan semangat Garden School ini dapat masuk sebagai salah satu program kerja sekolah. Sekecil apapun gerakan lingkungan yang kita lakukan, akan sangat berarti bagi masa depan kota Malang yang Ijo Royo-Royo.

Oleh:Drs.Peni Suparto,M.AP
Walikota Malang.

PKK EFEKTIF SOSIALISASIKAN PERDA NO. 8/2005

Malang Post, Senin 25 September 2006

Menjelang bulan Ramadhan, Pemerintah Kota Malang gencar mensosialisasikan Perda No. 8 Tahun 2005 tentang pencabulan. Menariknya, dalam sosialisasi Perda tersebut, Pemkot Malang menggandeng TP PKK Kota Malang beserta Dharma Wanita di Kota Malang.

Kepala Bagian Hukum Pemkot Malang, Drs. Wasto, SH, MH melalui Kepala Bagian Humas Pemkot Malang, Drs. PA. Wiyono, SH mengatakan, PKK merupakan lembaga yang sangat efektif untuk melakukan sosialisasi.

TP PKK merupakan lembaga yang kegiatannya dilaksanakan hingga struktur organisasi paling bawah, yakni mulai RW hingga RT. Oleh karenanya, sebagai media sosialisasi, TP PKK dan Dharma Wanita sangat efektif.
Bahkan menjangkau hingga keluarga, tegas Kabag Hukum Pemkot Malang.

“Kami memandang, TP PKK akan sangat efektif jdilibatkan dalam agenda sosialisasi Perda. Karena, kegiatan lembaga ini langsung menyentuh ke bagian-bagian paling kecil dalam masyarakat. Bahkan hingga keluarga. Dalam ajang sosialisasi ini, kami akan sangat dibantu oleh para ibu-ibu”, tuturnya.

Wasto menambahkan, aktifitas sosialisasi ini merupakan program berkelanjutan yang dilakukan oleh Bagian Hukum Sekretariat Pemkot Malang. Ia menambahkan, sosialisasi secara struktural telah ilakukan ke seluruh wilayah kecamatan dan kelurahan di Kota Malang.

“Kamis 921/9) lalu, tim Bagian Hukum Pemkot Malang melakukan sosialisasi di Kantor Kecamatan Sukun Kota Malang. Agenda ini diikuti oleh para anggota TP PKK dari seluruh kelurahan yang ada di wilayah Kecamatan Sukun. Yakni, kelurahan Bandungrejosari, Karangbesuki, Ciptomulyo, Kebonsari, Sukun, Gadang, Bakalankrajan, Mulyorejo, dan Pisangcandi”, imbuhnya.

Tingkatkan Pelayanan, Terjunkan 20 Banser

Jawa Pos - Radar Malang, Senin 21 September 2006

MALANG - Selama Ramadan, Takmir Masjid Agung Jamik meminta bantuan 20 anggota banser untuk menjaga keamaan masjid. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan jamaah masjid.

Koordinator Keamanan Masjid M. Sarbini, mengatakan, banyaknya masyarakat yang menjalankan salat tarawih di Masjid Jami maka membutuhkan pengamanan yang ekstra. Oleh karena itu, harus ada petugas yang mengawasi keamanan. "Masyarakat yang salat tarawih di sini ribuan, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, kami siapkan petugas untuk menjaga keamanan," ungkapnya.

Untuk diketahui, salat tarawih pertama jamaah baik laki-laki maupun perempuan membanjiri salah satu masjid tertua itu. Jamaah laki-laki ditempatkan di lantai I dan II. Sedangkan jamaah perempuan menempati lantai III.

Sementara itu, 20 anggota banser yang diterjunkan untuk menjaga keamanan, kata Sarbini, diberikan peran dan tugas yang berbeda. Misalnya ada yang bertugas menjaga keamanan alas kaki, menjaga dan mengatur kendaraan yang diparkir. "Kami berharap dengan dibagi peran seperti itu, kami dapat menjaga kondisi keamanan saat salat tarawih. Agar masyarakat yang salat di sini menjadi khusuk," ujarnya.

Lebih lanjut, Sarbini mengatakan, akan menambah petugas keamanan, jika puasa telah memasuki hari ke-20. Pasalnya, jika puasa telah memasuki hari ke-20 dan seterusnya, jumlah masyarakat yang menjalankan salat tarawih terus bertambah. Karena itu, wajib hukumnya untuk menambah petugas. "Yang jelas kami kewalahan, jika hanya 20 orang yang menjaga keamanan untuk ribuan jamaah," tandas Sarbini. (sis)

PDAM Enggan Bangun Jaringan Baru

Jawa Pos - Radar Malang, Senin 25 September 2006

MALANG - Perjuangan masyarakat empat kelurahan untuk mendapatkan air bersih pada 2007 kelihatannya sulit terealisasi. Jawaban ini didapat setelah PDAM memastikan bahwa mereka tidak mempunyai program sama sekali untuk membuat jaringan baru guna mengaliri empat kelurahan yang sampai saat ini belum pernah mendapatkan air bersih.

Keempat kelurahan di Kota Malang tersebut adalah Kelurahan Tlogowaru, Cemorokandang, Tasikmadu, dan Buring. Direktur Utama PDAM Heriyadi Santoso menerangkan, untuk membuat jaringan baru tersebut, dibutuhkan dana yang sangat besar, yakni sebesar Rp 11 miliar.

Dana sebesar itu, kata Heriyadi, tidak dimiliki PDAM. Karenanya, jika dana pembuatan jaringan baru tersebut dibebankan pada PDAM, maka bisa dipastikan PDAM tidak akan mampu. Selain itu, PDAM juga tidak mau menanggu risiko yang sangat besar. Saat ini, sambung dia, PDAM mempunyai beban utang yang sangat besar. Yakni beban utang sebesar Rp 27 miliar kepada sebuah bank dan beberapa pinjaman lainnya. "Selain pinjaman ke bank, PDAM juga mempunyai tanggungan kepada Depatermen Keuangan RI yang sampai saat ini belum lunas," ujar Heriyadi.

Karena banyaknya tanggungan itulah, PDAM tidak mampu membiayai pembuatan jaringan baru. "Kami tidak kuat lagi untuk meminjam dana ke bank atau ke pihak ketiga. Selama ini, dalam membuat jaringan baru, biasanya PDAM pinjam ke bank atau pihak lainnya," sambungnya.

Heriyadi mengutarakan, jika memang masyarakat dan anggota DPRD Kota Malang minta agar PDAM membuat jaringan baru, maka ia mengharapkan agar pembuatan jaringan baru tersebut menjadi tanggungan Pemkot Malang. Sehingga, semua pembiayaan pembuatan jaringan bari tersebut merupakan tanggung jawab dan beban APBD.

"Kalau Pemkot Malang mampu menanggung semua pembiayaan pembuatan jaringan baru, kami secara teknis siap-siap saja. Yang menjadi permasalahan adalah dana, jika dana sudah bisa teratasi maka tidak ada yang sulit," papar Heriyadi.

Di tempat terpisah, Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko mengharapkan, agar empat kelurahan tersebut bisa segera menikmati aliran air bersih. "Karenanya, kami akan mengusahakan agar pembuatan jaringan tersebut bisa dilaksanakan dengan dana APBD," kata Sofyan. (fir)

Dilurug Warga, Bak Sampah Terealisasi

Jawa Pos - Radar Malang, Senin 25 September 2006

MALANG - Puluhan warga perumahan Tirtasani, Singosari, kemarin siang ngeluruk kantor pusat PT Citra Gading Asritama (CGA) selaku developer perumahan. Puluhan warga menuntut agar PT CGA segera membangun fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos) seperti yang dijanjikan.

Susianto, koordinator lapangan aksi, mengatakan, penyediaan dan pembangunan fasum dan fasos ini menjadi tanggungjawab PT CGA. Sebab, warga yang membeli rumah di Perum Tirtosani Estate ini, diiming-imingi fasos dan fasum yang lengkap.

"Unjukrasa ini terpaksa kami lakukan, habis sudah kesabaran kami untuk menunggu janji PT CGA membangunkan fasum dan fasos," tandasnya.

Lebih lanjut, Susianto mengatakan, ada sembilan tuntutan dari warga Perum Tirtosani. Di antaranya yang paling urgen agar segera direalisasikan pengadaan bak sampah, penyediaan air bersih, dan sarana olahraga.

Menurut pria berkepala plontos ini, pengadaan bak sampah ini menjadi poin penting dalam tuntutan warga. Itu karena di lingkungan mereka menjadi terlihat kotor. Sebab, dengan tidak adanya bak sampah warga akhirnya banyak yang membuang sampahnya ke sungai. Kemudian untuk kebutuhan air bersih, di perum tersebut sangat kurang memadai. "Air di Tirtosani tidak layak untuk dikonsumsi karena warna hitam," teriak salah satu warga yang turut aksi itu.

Setelah melalui perdebatan panjang, pihak PT CGA akhirnya menyatakan siap untuk merealisasikan semua tuntutan warga. Bukan hanya itu, pernyataan siap merealisasikan semua tuntutan itu dilakukan di atas hitam dan putih. "Kami siap penuhi semua tuntutan warga, sebab semua masalah itu sudah menjadi kewajiban kami selaku pihak pengembang," ungkap Direktur PT CGA Syukur Mursyid, saat ditemui usai berdialog dengan warga.

Lebih lanjut Syukur menjelaskan, pihaknya sudah lama berencana menyelesaikan pembangunan fasum dan fasos yang saat ini menjadi dituntut warga. Namun, karena belum tersampaikan kepada warga sehingga dianggap CGA tidak bertanggungjawab. "Kami sudah merencanakan itu, tapi pegawai kami lupa menyampaikan rencana tersebut kepada seluruh warga," ujarnya.

Lebih lanjut, Syukur menjelaskan, dari sembilan tuntutan warga tersebut, yang akan menjadi prioritas PT CGA untuk segera dibangun adalah tempat sampah. Karena dengan tidak representatifnya bak sampah yang ada, maka perumahan akan menjadi kotor dan kumuh. Karena itu, bak sampah akan menjadi prioritas dalam merealisasikan tuntutan warga Tirtosani.

"Memang bak sampah di perumahan ini masih kurang representatif. Sehingga banyak warga yang membuang sampah ke sungai. Karena itu, untuk masalah bak sampah akan kami prioritaskan dalam pembangunannya," tandasnya. (sis)

Hari Ini Negosiasi Benny

Jawa Pos - Radar Malang, Senin 25 September 2006

MALANG - Tekad manajemen Arema untuk mempertahankan pelatih Benny Dolo tidak bisa dibendung. Bahkan, rencananya, Senin ini proses negosiasi bakal dilakukan di Jakarta.

Manajemen memandang, kinerja pelatih asal Manado itu selama tiga tahun bersama Arema cukup bagus. Sehingga, tidak ada pilihan lagi selain harus melanjutkan kontrak mantan pemain UMS 80 itu. Apalagi, musim depan, Arema bakal menghadapi perhelatan sangat berat, yakni Liga Champions Asia (LCA). "Kami akan negosiasi dengan Benny Senin," tegas Darjoto Setiawan, ketua Yayasan Arema, kemarin.

Konsentrasi manajemen Arema memang masih pada upaya untuk mempertahankan Benny. Ini tidak lain karena tuntutan tim musim depan yang sangat tinggi. Di mata Yayasan Arema, figur Benny dinilai yang paling layak untuk menukangi Singo Edan.

Kepercayaan seratus persen yang diberikan kepada Benny selama ini bisa dijawab dengan prestasi yang cukup membanggakan. Hanya prestasi di Liga Indonesia (Ligina) saja yang masih lepas. Namun, semua itu sudah bisa terbalas dengan sukses membawa tiga kali juara beruntun (juara divisi I dan dua kali copa).

Ke depan, manajemen juga tetap akan memberikan kewenangan penuh kepada pelatih. Untuk semua urusan teknis, tidak akan pernah ada campur tangan dari manajemen seperti yang terjadi selama ini. Bahkan Darjoto mengaku, dirinya selaku ketua yayasan tidak pernah menentukan line up pemain. Semua sudah diserahkan kepada pelatih yang paling tahu keseharian satu per satu pemain.

"Kami rasa Benny sudah cocok dengan keluarga Arema. Dia sudah tahu kami, pengurus, dan semua yang ada di sini," jelas pria kelahiran 22 September 1957 ini. "Yang prinsip bagi kami adalah tim ini harus segera ditata dan dipersiapkan secara matang. Dan sebelum menata tim, pelatih dulu yang harus dipastikan," imbuh Darjoto. (abm)

Sunday, September 24, 2006

Dewan Kritisi Minimnya Ruang Publik

Jawa Pos - Radar Malang, Minggu 26 September 2006

MALANG - Kelangkaan taman bermain anak-anak dan ruang publik di Kota Malang menimbulkan keprihatinan anggota DPRD Kota Malang. Keprihatinan anggota dewan itu bertambah, ketika melihat anak-anak tersebut bermain di tempat yang tidak layak seperti kolam air di tengah-tengah taman Jl Ijen.

Anggota Komisi C DPRD Kota Malang Nurwachid menjelaskan, banyaknya anak-anak yang bermain di tempat-tempat yang terlarang tersebut seharusnya segera diperhatikan oleh Pemkot Malang. Misalnya, dengan membuat taman-taman bermain yang representatif bagi anak-anak.

Sebab, jika hal tersebut dibiarkan terus-menerus bermain di daerah tersebut, maka psikologis atau keselamatan jiwanya terancam. "Jl Ijen termasuk jalan dengan arus lalu lintas yang padat. Namanya anak-anak, mereka bisa menyeberang sembarangan tanpa menghiraukan bahayanya," kata Nurwakhid.

Minimal, lanjut politikus asal PKB tersebut, Pemkot Malang tidak menghilangkan ruang terbuka hijau atau ruang publik. "Sehingga anak-anak Kota Malang tidak terlantar dan tidak kesulitan mencari tempat bermain yang aman," tambahnya.

Karena itu, agar ruang publik dan ruang terbuka hijau tidak semakin tergusur, Nurwachid mengharapkan agar pemkot memperhatikan amanah Menteri Pemuda dan Olahraga RI Adhyaksa Dault. "Beliau mengatakan, ruang publik, taman olah raga, dan ruang terbuka hijau harus dilindungi keberadaannya. Jangan sampai tergusur oleh gedung ataupun bangunan," sambung dia.

Hal serupa juga disampaikan Ketua Komisi A DPRD Kota Malang Ahmadi. Menurutnya, kegiatan bermain yang dilakukan di taman Jl Ijen tersebut membuktikan bahwa ruang publik semakin berkurang. "Hanya ada satu solusi yang bisa dilakukan pemkot, yakni mempertahankan ruang publik yang sudah ada, kalau perlu menambah lahan," jelas Ahmadi.

Sayangnya, dalam beberapa tahun ini, lanjut dia, kebijakan-kebijakan yang diambil pemkot cenderung mengurangi keberadaan ruang publik. Seperti berdirinya Malang Town Square yang berdiri di atas ruang terbuka hijau dan Malang Olympic Garden yang berdiri di sarana olah raga. (fir)

Takmir Masjid Agung Keluarkan Seruan

Jawa Pos - Radar Malang, Minggu 24 September 2006

MALANG - Pengurus masjid Jami Agung,Kota Malang, mengeluarkan seruan kepada mereka yang tidak berpuasa selama bulan ramadan. Seruan itu disampaikan salah satu ketua takmir masjid Jami Agung, Mohammad Kamilun Muhtadin,kemarin.

Apa isi seruan itu? Kamilun menyebutkan, beberapa poin isi seruan menjelang pelaksanaan ramadan 1427 hijriah yang dimulai hari ini.

Isi seruan itu, dikatakan Kamilun meliputi anjuran menerima kehadiran puasa ramadan dengan penuh rasa gembira. "Perasaan ini bisa membantu meringankan dalam melaksanakan ibadah puasa yang dirindukan sehingga menjadi ramadan yang mubarak," ujarnya.

Mantan Kadiknas Kabupaten Malang itu juga menegaskan bahwa ramadan hendaknya dijadikan sebagai momentum untuk pendidikan. Pendidikan untuk diri, keluarga dan anak-anak serta masyarakat. Pendidikan itu juga untuk mengokohkan dan memantapkan ketakwaan kepada Allah. "Bagi yang tidak berpuasa, diharapkan tidak makan, minum, dan merokok secara demonstratif," ingatnya.

Selain itu, mengendalikan emosi, belajar bersabar dan mendekatkan diri pada Allah SWT. Menghiasi pikiran dengan pemikiran positif dan berlapang dada sehingga timbul sikap optimisme dalam hidup. Meningkatkan amal sodaqoh dan tadarus Al Quran. "Mari kita jadikan kedermawanan dan rasa berbagi sebagai suatu kebutuhan," akunya.

Kamilun menyebutkan, isi seruan lainnya meminta umat Islam, mengutamakan beberan jumat dan kalengan tarowih ataupun witir tengah malam. Sikap ini selain sebagai upaya untuk meningkatkan pelaksanaan ibadah puasa juga untuk mengutamakan kemaslahatan dan peningkatan layanan.

Bagiamana dengan kegiatan di masjid jami? Kamilun menjelaskan pihaknya menggelar sejumlah kegiatan untuk menyambut puasa ini. Beberapa program antara lain, kuliah subuh, manasik haji, sholat witir tengah malam, khotmil quran bil ghoib, lailatul qirah, malam nuzulul quran dan lain-lainnya.

Dalam pelaksanaan ibadah, Kamilun juga mengingatkan, agar anak-anak di bawah 7 tahun diajak berjamaah tarawaih di rumah. Sedangkan anak-anak berada di atas usia tujuh tahun dapat diajak ke masjid berada di lokasi khusus, yakni berada di belakang. "Ini demi menjaga ketenganan jamaah lain dalam menjalankan ibadah," lanjutnya. (yak)

Lucky Gemetar di Pesta Arema

Jawa Pos, Minggu 24 September 2006

MALANG - Hentakan musik cadas milik /Rif menjadi akhir even bertajuk Pesta Bravo Arema di halaman parkir Stadion Gajayana Jumat malam. Dengan mengusung beberapa tembang andalannya, /Rif mampu membakar hawa dingin yang merasuki ribuan Aremania.


Selain kehadiran /Rif, grup band lokal Tani Maju cukup membuat Aremania terhibur. Apalagi lagu-lagu kocaknya itu sudah cukup dihafal sehingga membuat Aremania larut dalam menyanyikan bait demi bait. So, Aremania merasakan pesta demi merayakan sukses Arema menjadi juara Copa 2006 cukup bermakna. Terlebih pihak Yayasan Arema juga mendatangkan pendiri Arema Lucky Acub Zaenal serta beberapa pemain yang mengharumkan Malang di pentas nasional.

Lucky yang didapuk untuk memberikan sambutan seolah tidak kuasa untuk menyampaikan rasa bangga atas keberhasilan Arema meraup empat gelar sekaligus dalam satu musim. Yakni juara Copa, pemain terbaik (Aris Budi Prasetyo), pencetak gol terbanyak (Emaleu Serge), dan suporter terbaik (Aremania). Apalagi, secara beruntun Arema meraih gelar Copa.

"Tidak mudah untuk meraih semua ini. Ini hasil kerja keras yang luar biasa. Saya ikut merasa bangga," teriak Lucky dengan suara agak terbata-bata dan gemetar. "Aremania, kalian tetap menjadi yang terbaik. Pertahankanlah sampai kapan pun," saran Lucky.

Sementara Ketua Yayasan Arema Darjoto Setiawan juga berkali-kali menyuarakan rasa terima kasih kepada Aremania yang masih terus setia memberikan dukungan terhadap tim. Bagi Darjoto, kehadiran Aremania di pinggir lapangan ibarat sebagai pemain ke-12. Karena itu, dia berharap dukungan ini tidak pernah luntur sampai kapan pun. Apalagi Arema sudah harus mempersiapkan diri demi menatap Liga Champion Asia (LCA). "Musim depan kita semua harus jadi lebih baik. Sebab, kita menghadapi even yang lebih bergengsi, yakni LCA," ucap Darjoto.


Prioritaskan Putra Daerah

Potensi pemain lokal Malang Raya agaknya mulai dapat perhatian serius dari manajemen Arema. Berdasarkan beberapa sumber, identifikasi pemain asal Malang yang tersebar ke beberapa tim Divisi Utama sudah mulai dilakukan. Tentunya kriterianya bukan hanya asal pemain Malang, tapi pemain tersebut harus memiliki kualitas dan sikap profesional.

Sekadar diketahui, beberapa nama pemain asli Malang yang telah berlabuh di klub Divisi Utama antara lain Haryanto, Khusnul Yuli, Firman Basuki, Rustanto Sriwahono (Persik), Tutug Widodo (Persiwa), Kasiyadi (Persijap), dan Agung Yudha (Persekabpas). Mereka termasuk yang dikabarkan menjadi pertimbangan untuk dibidik. "Kami hanya mendata saja pemain asal Malang," kata salah satu sumber Radar Malang (Grup Jawa Pos) yang meminta alamat salah satu pemain tersebut.

Hanya, sejauh ini manajemen Arema secara resmi belum membuka keran bagi pemain baru proyeksi kompetisi 2007. Ini karena masa kontrak pemain lama masih belum habis. Paling cepat kontrak habis pada akhir November dan sebagian Februari.

Manajer Arema Satrija Budi Wibawa beberapa waktu lalu juga menyatakan, masalah pemain menunggu pertanggungjawaban tim pelatih. Sesuai prosedur, manajemen masih menunggu laporan tentang rapor seluruh pemain selama musim 2006 lalu. Dari situ, nanti akan diketahui siapa saja pemain yang layak dipertahankan atau yang harus segera mencari klub lain. "Kami tunggu inisiatif dari pelatih untuk melaporkan pertanggungjawaban dulu. Baru ada evaluasi," kata Satrija di kantornya waktu lalu.

Satrija juga tidak menyinggung soal siapa saja pemain yang akan dibidik untuk proyeksi musim 2007 dan Liga Champions Asia (LCA). Tampaknya manajemen masih menunggu evaluasi tim secara menyeluruh. Yang jelas, penentuan pemain tergantung pada keputusan pelatih yang akan menukangi Arema nanti.

Nah, karena manajemen Arema berniat untuk mempertahankan Benny Dolo sebagai pelatih, keputusan pemain nanti juga tergantung kepada pelatih. "Kalau kami memang sudah menyatakan niat untuk mempertahankan Benny," tandas Satrija. (abm/jpnn)
MALANG - Hentakan musik cadas milik /Rif menjadi akhir even bertajuk Pesta Bravo Arema di halaman parkir Stadion Gajayana Jumat malam. Dengan mengusung beberapa tembang andalannya, /Rif mampu membakar hawa dingin yang merasuki ribuan Aremania.

Selain kehadiran /Rif, grup band lokal Tani Maju cukup membuat Aremania terhibur. Apalagi lagu-lagu kocaknya itu sudah cukup dihafal sehingga membuat Aremania larut dalam menyanyikan bait demi bait. So, Aremania merasakan pesta demi merayakan sukses Arema menjadi juara Copa 2006 cukup bermakna. Terlebih pihak Yayasan Arema juga mendatangkan pendiri Arema Lucky Acub Zaenal serta beberapa pemain yang mengharumkan Malang di pentas nasional.

Lucky yang didapuk untuk memberikan sambutan seolah tidak kuasa untuk menyampaikan rasa bangga atas keberhasilan Arema meraup empat gelar sekaligus dalam satu musim. Yakni juara Copa, pemain terbaik (Aris Budi Prasetyo), pencetak gol terbanyak (Emaleu Serge), dan suporter terbaik (Aremania). Apalagi, secara beruntun Arema meraih gelar Copa.

"Tidak mudah untuk meraih semua ini. Ini hasil kerja keras yang luar biasa. Saya ikut merasa bangga," teriak Lucky dengan suara agak terbata-bata dan gemetar. "Aremania, kalian tetap menjadi yang terbaik. Pertahankanlah sampai kapan pun," saran Lucky.

Sementara Ketua Yayasan Arema Darjoto Setiawan juga berkali-kali menyuarakan rasa terima kasih kepada Aremania yang masih terus setia memberikan dukungan terhadap tim. Bagi Darjoto, kehadiran Aremania di pinggir lapangan ibarat sebagai pemain ke-12. Karena itu, dia berharap dukungan ini tidak pernah luntur sampai kapan pun. Apalagi Arema sudah harus mempersiapkan diri demi menatap Liga Champion Asia (LCA). "Musim depan kita semua harus jadi lebih baik. Sebab, kita menghadapi even yang lebih bergengsi, yakni LCA," ucap Darjoto.


Prioritaskan Putra Daerah

Potensi pemain lokal Malang Raya agaknya mulai dapat perhatian serius dari manajemen Arema. Berdasarkan beberapa sumber, identifikasi pemain asal Malang yang tersebar ke beberapa tim Divisi Utama sudah mulai dilakukan. Tentunya kriterianya bukan hanya asal pemain Malang, tapi pemain tersebut harus memiliki kualitas dan sikap profesional.

Sekadar diketahui, beberapa nama pemain asli Malang yang telah berlabuh di klub Divisi Utama antara lain Haryanto, Khusnul Yuli, Firman Basuki, Rustanto Sriwahono (Persik), Tutug Widodo (Persiwa), Kasiyadi (Persijap), dan Agung Yudha (Persekabpas). Mereka termasuk yang dikabarkan menjadi pertimbangan untuk dibidik. "Kami hanya mendata saja pemain asal Malang," kata salah satu sumber Radar Malang (Grup Jawa Pos) yang meminta alamat salah satu pemain tersebut.

Hanya, sejauh ini manajemen Arema secara resmi belum membuka keran bagi pemain baru proyeksi kompetisi 2007. Ini karena masa kontrak pemain lama masih belum habis. Paling cepat kontrak habis pada akhir November dan sebagian Februari.

Manajer Arema Satrija Budi Wibawa beberapa waktu lalu juga menyatakan, masalah pemain menunggu pertanggungjawaban tim pelatih. Sesuai prosedur, manajemen masih menunggu laporan tentang rapor seluruh pemain selama musim 2006 lalu. Dari situ, nanti akan diketahui siapa saja pemain yang layak dipertahankan atau yang harus segera mencari klub lain. "Kami tunggu inisiatif dari pelatih untuk melaporkan pertanggungjawaban dulu. Baru ada evaluasi," kata Satrija di kantornya waktu lalu.

Satrija juga tidak menyinggung soal siapa saja pemain yang akan dibidik untuk proyeksi musim 2007 dan Liga Champions Asia (LCA). Tampaknya manajemen masih menunggu evaluasi tim secara menyeluruh. Yang jelas, penentuan pemain tergantung pada keputusan pelatih yang akan menukangi Arema nanti.

Nah, karena manajemen Arema berniat untuk mempertahankan Benny Dolo sebagai pelatih, keputusan pemain nanti juga tergantung kepada pelatih. "Kalau kami memang sudah menyatakan niat untuk mempertahankan Benny," tandas Satrija. (abm/jpnn)

Saturday, September 23, 2006

HARAPAN MENPORA RI KEPADA AREMA DI LCA

Malang Post, Jumat 22 September 2006

Menpora Adhyaksa Dault mengharapkan Arema sebagai Juara Copa Indonesia dua kali secara berturut-turut dalam dua musim terakhir, harus bisa menjadi bahan taruhan.

Arema memang pantas berjuang merebut yang terbaik di tingkat Asia dan bisa tampil di Liga Champion Asia (LCA) tahun 2007 yang akan datang dan pada kesempatan itu pula Menpora mmemberikan penghargaan kepada Aremania, yang merupakan suporter fanatik Arema mampu bertindak “fair” dan anti anarkis dalam mendukung tim kesayangannya bertanding.

Harapannya Prestasi Aremania mampu dicontoh oleh komunitas suporter di Indonesia dalam memberikan dukungan kepada timnya pada waktu bertanding secara fair tanpa anarkis.

PRESIDEN RI AKAN MEMBERI PENGHARGAAN PEMKOT MALANG

Malang Post, Jumat 22 September 2006

Kedatangan Menpora Adhyaksa Dault, Kamis tanggal 21 September 2006 ke Kota Malang dalam rangka meresmikan GOR Ken Arok, membawa kabar gembira, bahwa Pemkot Malang dan masyarakat Kota Malang akan menerima penghargaan dari Pemerintah Pusat.

Penghargaan tersebut diberikan, karena Pemkot Malang sangat peduli memajukan dunia olahraga dengan membangun GOR Ken Arok yang cukup megah, renovasi kawasan Stadion Gajayana dan penyediaan sarana olahraga lainnya sampai tingkat kelurahan dan tingkat RW. Penghargaan tersebut akan diserahkan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono kepada Walikota Malang Drs. Peni Suparto M.AP pada waktu peringatan Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2006 yang akan datang di Jakarta.

Peresmian GOR Len Arok ditandai dengan penandatangan prasasti dan penekanan tombol sirine oleh Menpora, Adyaksa Dault, SH. M.Si, serta pelepasan ratusan balon dan burung merpati. Usai acara, Menpora meninjau bangunan dan fasilitas GOR, Saat ini, Menpora mendengarkan ikrar Pemuda Nusantara, dan menyerahkan secara simbolis bola sepak dalam rangka pembukaan Liga sepakbola Pemuda Nusantara.

Kedatangan Menpora RI disambut warga Malang, yang dikawal oleh Aremania dan Ngalamania sejak dari Bandara Abd. Rahman Saleh menuju GOR Ken Arok, dengan menumpang Jeep Willys yang dikemudikan Walikota Malang, Drs. Peni Suparto, M.AP. dan didampingi Kakang-Mbakyu 2006

PROGRAM 1000 RUMAH TERANCAM BATAL

Mas FM Online, Jumat 22 September 2006

Akibat harga tanah yang semakin tinggi di Kabupaten Malang, maka program pembangunan seribu rumah yang diperuntukan bagi PNS Kabupaten Malang terancam batal dibangun.

“Harga tanah di Kepanjen sudah mahal, sedangkan kita hanya punya dana Rp.2 Milyar yang diperuntukan untuk pembangunan proyek 1000 rumah. Targetnya memang tahun ini untuk membangun seribu rumah, tetapi uang kita tidak cukup untuk membeli lahan yang kita inginkan, jadi dilihat saja nanti bagaimana,”ungkap Sujud Pribadi, Bupati Malang.

Dengan hal itu, maka rencana untuk memusatkan 1000 rumah dinas PNS Kabupaten Malang di Kepanjen, terancam batal meskipun seluruh kantor dinas dan badan, yang saat ini masih bercampur dengan Pendopo Bupati di Jalan Merdeka, turut dipindahkan ke Kantor Bersama di Kepanjen.

“Saya masih belum berani menunjuk daerah mana yang memungkinkan untuk menempatkan 1000 kepala keluarga (KK), bagi PNS Kabupaten Malang. Jika pembangunan rumah tidak dapat dipusatkan di Kepanjen, maka pembangunan 1000 rumah, akan tersebar di sekitaran Kepanjen, supaya berdekatan dengan lokasi pekerjaan di Kantor Bersama, yang berada di depan Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang,”imbuh Sujud.(DnD)

MENPORA : REKOMENDASI MOG BISA DITINJAU ULANG

Mas FM Online, Kamis 21 September 2006

Rekomendasi Menpora Adhyaksa Dault, terkait pembangunan Malang Olympic Garden di kawasan Stadion Gajayana Kota Malang bisa ditinjau ulang. Hal itu diungkap oleh Menpora Adhyaksa Dault, siang ini ketika dicegat para wartawan, seusai meresmikan GOR Ken Arok.

Menurut Menpora, rekomendasi itu bisa ditinjau ulang bahkan dicabut bila memang pembangunan yang terjadi tidak sesuai dengan perjanjian kerjasama awal.

“Pokoknya kita sudah memberi rekomendasi, kalau nanti nggak sesuai rekomendasi ya bisa dicabut,”papar Menpora.

Ditambahkan Menpora, fasilitas olahraga yang sudah ada baik lapangan tenis maupun lapangan basket memang tidak boleh dialihfungsikan atau dihilangkan.

“Di Undang Undang Olahraga kan jelas disebutkan, bahwa fasilitas Olah raga tidak bisa dialih fungsikan atau dihilangkan. Jadi kalau nggak sesuai rekomendasi, nanti kan tim yang menilai, ya bisa saja dicabut,”papar menteri kelahiran Donggala Sulawesi Selatan itu.

Sampai saat ini lanjut Adhyaksa, kantor Menpora tetap melakukan pengawasan terhadap pengembangan di kawasan stadion gajayana itu, yang rencananya akan dilengkapi Mall dan hotel itu.

Sebelumnya Rekomendasi pembangunan MOG di kawasan Stadion Gajayana sendiri sudah keluar dari Menpora, tertanggal 7 Juni 2006 yang lalu. Rekomendasi itu seperti juga disyaratkan dalam UU No 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional, dimana pengalih fungsian fasilitas Olahraga harus mendapat rekomendasi dari Menpora.(Nov)

Sejarah Malang

Malang sebagai kota terbesar kedua di Jawa Timur setelah Surabaya, letak goegrafis kota Malang 70 57" lintang selatan dan 1120 37" bujur timur, dengan ketinggian + 505 meter di atas permukaan air laut. Keadaan topografi kota berbukit-bukit , dengan distribusi kemiringan yang berbeda antara kawasan satu dengan kawasan lainnya. Malang mempunyai iklim tropis lembab dengan curah hujan yang relatif tinggi, dan suhu yang cukup dingin. Dalam wilayah kota Malang terdapat beberapa aliran sungai seperti; Sungai Brantas, Sungai Bangau, Sungai Amprong, dan Sungai Metro yang membelah kota Malang menjadi beberapa kawasan kota.

Kondisi topografi yang demikian sedikit banyak akan mempengaruhi perkembangan kota. Perkembangan kota Malang relatif sangat pesat, hal ini dapat ditelusuri dari perkembangan pola pemanfaatan ruang kota Malang. Stadia perkembangan kota Malang dapat dilihat dari data penggunaan ruang kota sebagai berikut; tahun 1887 luas area terbangun belum dapat ditentukan luasnya, tahun 1914 pada tahun ini kota malang ditetapkan sebagai Stadsgemeente (Kotapraja), mempunyai luas area terbangun 1503 Ha; Pada tahun 1934 luas area terbangun 1882 Ha; dan tahun 1938 masih dengan luas yang sama yakni 1882 Ha.

Perkembangan kota Malang tidak terlepas pasang-surut perkembangan kehidupan sosial-budaya, ekonomi, dan politik yang melatar belakanginya. Dari catatan sejarah kota Malang (50-tahun kotapraja Malang), disebutkan bahwa di Malang pernah ada kerajaan Kanjuruhan pada abad ke-VIII , hal ini diketahui dari diketemukannya prasasti Dinoyo yang berangka tahun 682 caka (Nayana Vasurasa). pengaruh- pengaruh kerajaan besar di Jawa seperti Madjapahit dan Mataram juga memberikan peran dalam perkembangan Kota Malang.

Sebelum pemerintahan Belanda masuk kota Malang (1767) , Malang dipimpin oleh Adipati Moloyo Kusumo. Setelah Belanda menguasi Malang, kemudian mendirikan pertahanan di sekitar kali Brantas yang selanjutnya mulai membangun Loge (lodji) sebagai tempat tinggal orang Balanda, sehingga daerah tersebut dikenal dengan nama "Klodjen", dari kata "Kalodjian".

Secara kronologis pendudukan pemerintahan kolonial Belanda di Malang dapat diuraikan sebagai berikut ( 50 Th Kotapraja Malang, 1964,h-14):
1767 Kompeni menduduki Malang.
1821 Kedudukan Pemerintah Belanda dipusatkan di sebelah Kali Brantas.
1824 Malang mempunyai Asisten Residen.
1882 dibangun "Loji" perumahan belanda.
1914 Malang ditetapkan sebagai Kotapraja (stadsgemeente).
1918 Pembentukan dewan kota.
1919 Burgemeester pertama dilantik.
1930 Perubahan desa menjadi dinas pemerintahan lingkungan.
1931 Wethouder dibentuk (3 orang).
1938 Jumlah Wethouder ditambah 1 orang (4 orang).
7 Maret 1942 Kekuasaan Belanda di Kotapraja Malang berakhir.

Pada awal pendudukan Belanda, masyarakat Eropa (Belanda) pada waktu itu masih tinggal di dalam benteng demi pertimbangan keamanan. Dengan semakin berkembangnya daerah Malang serta makin kuatnya kekuasaan Balanda di Malang maka pada tahun 1824 Malang memiliki Asisten Residen, hal ini berdampak semakin menyempitnya kekuasaan Bupati (adipati).

Mulai 1 April 1914 Malang ditetapkan menjadi Kotapradja dengan residen J.C Hoffman. Tujuan utama penetapan kotapradja Malang adalah menjamin tempat kehidupan yang baik, sehat dan menarik bagi masyarakat Eropa (Belanda), sehingga praktis semua kebijaksanaan pengembangan kota ditujukan bagi kepentingan masyarakat Belanda. Memang perkembangan kota Malang menjadi pesat (lihat analisa stadia perkembangan) perkembangan ini juga berdampak pada pertambahan penduduk Malang, sebagai gambaran pada tahun 1914 penduduk Malang 46.500 (pribumi : 40.000, Asing Asia : 4.000, Eropa : 2.500 orang), pada tahun 1942 penduduk Malang mencapai 22.014 ( pribumi: 178.257, Asia: 24.372, Eropa: 9.385 mengalami penurunan dari 13.869 pada tahun 1940).