Sidoarjo, 16 September 2006—Arema Malang membuktikan ketangguhannya dengan mempertahankan gelar Copa Dji Sam Soe. Pada pertandingan final Copa Dji Sam Soe Indonesia (CDSSI) 2006 di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Sabtu (16/9), Arema mengalahkan Persipura Jayapura 2-0 (0-0).
Kemenangan itu menjadikan ‘Singo Edan’ meraih hadiah Rp1,5 miliar ditambah subsidi untuk tampil di Liga Champions Asia sebesar Rp500 juta. Tak hanya itu. Sukses Arema kian lengkap karena striker Emalue Sergei menjadi top scorer dengan mencetak sembilan gol. Sergei sendiri gagal mencetak gol pada pertandingan final.
Penghargaan top scorer sudah bisa dipastikan menjadi milik Sergei akibat cedera yang dialami striker Persipura Christian Carrasco menit 13. Carrasco merupakan pesaing Sergei untuk perebutan posisi top scorer karena hanya terpaut satu gol. Selain itu, bek Arema Aries Budi Prasetyo terpilih sebagai Best Player (Pemain Terbaik) dan suporter Arema, Aremania, menjadi Best Supporter (Suporter Terbaik). Sedangkan Persija Jakarta Pusat menjadi Fair Play Team (Tim Fair Play).
Pelatih Arema Benny Dollo merasa puas dengan sukses timnya mempertahankan gelar Copa Dji Sam Soe. “Kami bersyukur kepada Tuhan karena berhasil mempertahankan trofi Copa Dji Sam Soe. Apalagi, Arema memborong nyaris semua gelar, termasuk Aremania yang menjadi suporter terbaik,” kata Benny.
“Sukses ini tidak terlepas dari kebersamaan pelatih dan pemain. Kunci kemenangan kami adalah Arema punya mental juara. Sedangkan lawan tak memilikinya,” lanjutnya.
Sementara itu, Pelatih Persipura Jayapura, Metuzalak ‘Mettu’ Duaramury mengaku absennya striker Boaz Solossa karena akumulasi kartu kuning sangat memengaruhi kekuatan timnya. Setelah kehilangan Boaz, tim ‘Mutiara Hitam’ terpaka kehilangan Carrasco yang cedera.
“Kami memang kurang beruntung. Selain itu, absennya Boaz memang berpengaruh pada tim kami. Pada menit-menit pertama, kami masih bisa menguasai pertandingan. Sayang di babak kedua, pemain agak lengah dan itu bisa dimanfaatkan lawan. Meski demikian, saya puas karena tim bermain maksimal,” jelas Mettu.
Didukung 10.000 Aremania, Singo Edan langsung menekan pertahanan lawan. Pertandingan baru berjalan tiga menit, gelandang Sutaji sudah hampir membobol gawang Persipura karena gagal diantisipasi kiper Jendry Pitoy. Tapi, tendangannya berhasil dibuang pemain Persipura.
Mendapat tekanan dari lawan tak membuat pemain Persipura gugup. Mereka tetap tenang dan berusaha menyerang pertahanan Arema. Meski sempat menguasai jalannya pertandingan, tapi secara keseluruhan babak pertama tetap didominasi Arema.
“Kegagalan kami di babak pertama karena koordinasi antara Anthony Jomah Ballah dan Sutaji tidak berjalan lancar. Selain itu, lawan melakukan blokade yang cukup baik. Baru di babak kedua, strategi kami dengan memainkan bola satu dua bisa berjalan mulus,” papar Benny.
Kemenangan Arema dibuka oleh penalti Aries menyusul handsball bek Persipura Maully Lessy menit 51. Gol itu membuat konsentrasi pemain Persipura mulai menurun. Apalagi, mereka mendapat tekanan bertubi-tubi dari Arema. Tak heran bila dalam tempo tujuh menit, Arema berhasil memperbesar keunggulannya melalui Jomah Ballah. Gol itu tercipta akibat rebound menyusul kegagalan Jendry mengamankan bola.
Distribusi Juara
Juara I:
Arema Malang
(Rp1,5 miliar, subsidi Piala Champions Asia Rp500 juta piala bergilir, medali)
Runner up:
Persipura Jayapura
(Rp750 juta, piala tetap, medali)
Juara Tiga:
Persija Jakarta Pusat
(Rp350 juta, medali)
Fair Play Team (Tim Fair Play):
Persija Jakarta Pusat
(Rp75 juta)
Best Player (Pemain Terbaik):
Aries Budi Prasetyo (Arema Malang)
(Rp75 juta, bola emas)
Top Scorer:
Emalue Sergei (Arema Malang, 9 gol)
(Rp75 juta, sepatu emas)
Best Supporter (Suporter Terbaik)
Aremania (suporter Arema Malang)
(Rp75 juta)